Cerpen Risda Nur Widia
Kelepak Sayap Malaikat Kematian
TAK pernah menyangka sebelumnya sekelebat cahaya yang melintas di depannya itu kini tiba-tiba berubah menjadi sesosok mahkluk dengan sepasang sayap...
Tingkahnya makin hari malah bertambah ganjil hingga akhirnya ia dijebloskan ke rumah sakit jiwa oleh keluarganya. Total—setelah lidahnya hilang—sikapnya berubah menjadi anjing. Namun ia tak sendirian. Tiba-tiba di kota itu bertambah banyak orang yang kehilangan lidah. Wajah-wajah mereka berubah menjadi anjing. Pun kejadian aneh ini juga tak memandang status sosial dan pekerjaan karena ada beragam orang yang mendadak kehilangan lidahnya—setelah mereka bermimpi bertemu malaikat kematian—baik para pejabat, pengkhotbah moral, pengacara, hakim, dokter, guru, presiden, dan masih banyak lainya.
Mereka seperti dikutuk. Tidak ada pula yang tahu ke mana ratusan lidah itu pergi. Para peneliti pun kebingungan dengan fenomena aneh ini. Hilangnya lidah penduduk dianggap sebagai penyakit langka. Akhirnya karena tak ada pemecah, mereka ditampung di bangsal rumah sakit jiwa; yang dahulu digunakan untuk menangkar anjing liar. Bumi pun menjadi penuh dengan lenguh, berengut, dan umpatan yang terdengar seperti gonggong anjing. (*)