UNIK, 7 Mahasiswa Ciptakan Dispenser dan Timbangan Berbicara untuk Bantu Penyandang Tunanetra
Tujuh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil menciptakan inovasi Dispenser Berbicara dan Timbangan Berbicara, untuk penyandang disa
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tujuh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil menciptakan inovasi Dispenser Berbicara dan Timbangan Berbicara, untuk penyandang disabilitas tunanetra.
Ketujuh mahasiswa ini tergabung dalam organisasi unit kegiatan mahasiswa (UKM) Kompor UPI (Komunitas Mahasiswa Penggemar Otomasi dan Robitika Universitas Pendidikan Indonesia).
Di antaranya, Bahha Hamzah sebagai Ketua Kompor UPI, mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2015; Wahyudin, Mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2017; Arief Khairi Teknik Elektro 2017; Abdul Hannan Pendidikan Teknik Mesin 2017; Hadrian Javas Teknik Sipil 2015; Ibnu Hanifah Alem Teknik Elektro 2017; dan Ikhyasul Kuspriza Pendidikan Teknik Mesin 2017.
Adapun kedua alat tersebut mereka ciptakan sebagai hasil inovasi Pangabdian kepada Masyarakat (PKM).
Mereka mengobservasi kesulitan penyandang tunanetra dalam melakukan kegiatan sehari-hari di SLB Negeri A Kota Bandung.
"Dalam meriset, pengabdian untuk masyarakat memang menjadi tekad dan tujuan kami untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakat dengan teknologi," ujar Ketua UKM Kompor UPI, Bahha Hamzah, saat ditemui Tribun Jabar di Kampus UPI, Jalan Dr Setiabudhi No 229 Bandung, Selasa (16/4/2019).
• [VIDEO] Huruf Braille Buat Pemilih Tunanetra Akan Disediakan KPU

Wahyudin, satu di antara anggota tim produksi, menjelaskan bahwa penyandang tunanetra mempunyai kekurangan dalam penglihatan.
Penyadang tunanetra mengalami kesulitan dalam menakar air. Mereka hanya mengandalkan insting dalam menentukan takaran air untuk minum, semisal membuat susu, kopi, teh, bahkan memasak.
Bahkan tunanetra perlu bantuan orang yang bisa melihat untuk melakukan hal tersebut.
Tunanetra juga kesulitan melakukan rutinitas untuk memasak, membuat kue, dan menanak nasi.
"Sampai saat ini mereka memerlukan orang yang bisa melihat untuk beraktivitas semacam hal itu," ujarnya.
Oleh karena itulah, Kompor UPI menciptakan timbangan dan dispenser yang dapat berbicara untuk membantu aktivitas penyandang tunanetra.
Butuh waktu satu bulan untuk memproduksi kedua alat inovasi dispenser berbicara dan timbangan berbicara.
Bahha mengatakan, proses pembuatan yang memangkas waktu lama adalah tahap riset 1 bulan.