IJTI Galang Dana untuk Korban Gempa, Cikapundung Riverspot 'Ramai' oleh Berbagai Kesenian

Kegiatan diisi oleh sejumlah penampilan di antaranya Reza (Eks Noah) dan Komunitas Saxophone Bandung, ditambah Pantomim dari Seniman Pantomim Bandung.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Hilda Rubiah
Sejumlah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Yayasan Amal Mulia, dan Komunitas Musisi Mengaji serta Himpunan Advokat Muda Jawa Barat, tengah melantunkan lagu kebangsaan Indonesia 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Yayasan Amal Mulia,  Komunitas Musisi Mengaji, serta Himpunan Advokat Muda Jawa Barat menggelar Penggalangan Dana untuk Korban Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Palu dan Donggala.

Kegiatan tersebut digelar di Cikapundung Riverspot, Jalan Soekarno Bandung, sore hari, Kamis, (11/10/2018).

Kegiatan diisi oleh sejumlah penampilan di antaranya Reza (Eks Noah) dan Komunitas Saxophone Bandung, ditambah Pantomim dari Seniman Pantomim Bandung.


Tak hanya itu, egiatan ini pun dimeriahkan oleh sejumlah komunitas lainnya, di antaranya Komunitas Musisi Mengaji seperti Panji Sakti, Jon Kastela, Alga The Panas Dalam, Donny Marvells, Arni SHE, THE SUNJAW, Swasmita, dan Adew Habsta.

Iman S Nurdin, Ketua IJTI, mengatakan selain penggalangan dana, kegiatan tersebut juga digelar untuk membuka spirit yang kemudian jangan mudah dilupakan.

"Mudah-mudahan ini menjadi dampak untuk masyarakat luas, agar terus membantu, apalagi posisi kita Indonesia dikawasan bencana," ujar Iman S Nurdin Ketua IJTI saat ditemui Tribun Jabar di Cikapudung Riverspot Bandung, Kamis (11/10/2018).

Peduli Korban Gempa, 60 Gitaris Gelar Konser di Bentara Budaya Jakarta Malam Ini

Iman berharap gelaran tersebut dapat menumbuhkan kesadaran dan empati masyarakat.

Dia menjelaskan, Indonesia memang berada di posisi ring of fire, kawasan rawan bencana dilanda gempa.

Karena hal itu baginya seharusnya bisa menjadi awareness atau kesadaran untuk masyarakat Indonesia agar memahami dan akrab dengan bencana.

"Kawasan kita rawan bencana sehingga masyarakat bisa sadar bagaimana berpartisipasi, beremansipasi, bersimpati, memahami bencana dan akrab dengan bencana," ujarnya.

Karena itu, menurutnya, masyarakat dapat saling bahu membahu, membantu satu sama lainnya.

Iman melanjutkan, masih banyak korban bencana yang membutuhkan uluran tangan dari saudara-saudaranya, yang tak lain adalah masyarakat Indonesia sekitarnya.

"Masih banyak fasilitas pendidikan yang rusak, kemudian memang butuh support, karena ini kita mencoba membuat pemulihan, untuk warga, anak-anak sekolah, agar bisa bersekolah," ujarnya.

Iman menambahkan, hari ini pun tanggap darurat sudah diturunkan, hasil penggalangan yang terkumpul disalurkan melalui jaringan IJTI Palu.

Amalan Istimewa Hari Jumat, Memperbanyak Doa, Sabda Rasul: Pasti Diberi Apa yang Diminta

Ragam Kesenian Tradisional Dipersiapkan Untuk Meriahkan Tasikmalaya October Festival 2018

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved