Kesaksian Pramugari Terjebak di Hotel Saat Gempa, Turun Lewat Genteng Lalu Ada Gemuruh Tsunami Palu
Tria Adita Utari, Pramugari Garuda Indonesia menceritakan kesaksiannya saat gempa dan tsunami Palu.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID - Tria Adita Utari, Pramugari Garuda Indonesia menceritakan kesaksiannya saat gempa dan tsunami Palu.
Sesaat sebelum gempa bermagnitudo 7,4, Tria Adita Utari baru sampai di Hotel Mercure, lalu makan dan bersih-bersih.
Setelah itu, Tria Adita Utari duduk di kasur Hotel Mercure, kemudian gempa bermagnitudo 7,4 pun berguncang dahsyat.
Tria Adita Utari pun langsung berjongkok di dekat kasur.
Ia mencoba menghampiri rekannya yang jongkok dekat kamar mandi.
"Karena enggak bisa mengangkat diri, kami jongkok aja. Tunggu sampai gempanya reda, baru teman saya selamatkan tasnya. Saya cepat-cepat ambil HP saya, terus kami langsung keluar lewat pintu," kata Tria Adita Utari dilansir program acara Mata Najwa.
Saat keluar dari pintu kamar, Tria Adita Utari melihat plafon di sebelah kirinya sudah runtuh.
Lalu, di sisi kanannya muncul asap putih.
Kemudian, terlihat seorang perempuan yang meminta tolong padanya untuk keluar.
Ada pula dua pria yang mencoba mencari jalan keluar.
"Bapak-bapak itu coba dobrak pintu darurat, semakin kenceng enggak bisa dibuka, malah plafon yang di sebelah pintu darurat itu yang mau rubuh," kata pramugari Garuda Indonesia itu.
• 5 Fakta Terbaru Gempa Donggala dan Tsunami Palu, Jumlah Korban Jiwa 1.763 Orang
Kemudian, kedua pria itu pun mencari jalan lain lewat jendela kamar mereka.
Namun, jendela keluar yang berada di lantai tiga itu terlihat tinggi.
"Ini tinggi banget, apa kita harus lompat? Bapak itu bilang, 'enggak ada cara lain lagi mbak, harus lompat kita'.
Kemudian bapak satu lagi bilang, 'Ada pipa besi itu, bukan paralon'," kata Tria Adita Utari mengingat pengalamannya berusaha menyelamatkan diri dari Hotel Mercure, Palu.
Tria Adita Utami mengaku, pipa besi itu menjadi tumpuan untuk turun merosot.