Disperindag Pantau Distribusi Gas Melon, Pangkalan Gas Mengaku Tak Pernah Kekurangan
Pemantauan ini untuk memastikan tidak ada kekurangan elpiji khususnya ukuran 3 kilogram menjelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Ravianto
Laporan wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
TRIBUNJABAR. CO. ID, BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat melakukan pemantauan penyaluran gas elpiji bersubsidi 3 kilogram di sejumlah lokasi di wilayah Bandung Timur, Kamis (14/12/2017).
Pemantauan ini untuk memastikan tidak ada kekurangan elpiji khususnya ukuran 3 kilogram menjelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Kegiatan pemantauan dilakukan secara gabungan yakni oleh Disperindag Jabar, Disperindag Kota Bandung, PT Pertamina Bandung, dan DPC Hiswana Migas Bandung Sumedang.
Baca: Awas, Pencurian dengan Modus Menggemboskan Ban Mobil Kembali Terjadi, Kali Ini di Sukabumi
Baca: Jalur Rancekek-Nagreg Jadi Perhatian Khusus Polres Bandung pada Operasi Lilin 2017
Lokasi pemantauan antara lain di SPPBE PT Limagas Jayamandiri, Jalan Soekarno-Hatta No. 799, Agen PT Ani Lestari Mandiri, Jalan Rumah Sakit No. 160,
Agen PT Ramedagas Jalan Cipamokolan No. 7, Pangkalan Cecep Wahyudin Herniawan Jalan Rumah Sakit No. 52, SPBU No. 31.40601, Soekarno - Hatta No. 728, dan SPBU No. 34.40606, Jalan Rumah Sakit.
Rizky Gantira, Pengelola SPBU No. 34.40606 sekaligus pengelola pangkalan elpiji 3 kg Jalan Rumah Sakit mengatakan, pihkanya tidak pernah kekurangan pasokan.
Bahkan penjualan elpiji 3kg juga tidak mengalami peningkatan.
"Khusus elpiji 3 kilogram, rata-rata setiap hari dipasok sesuai kebutuhan yakni hanya 60 tabung. Tidak ada permintaan lebih, kurang juga ngga, biasa saja, " katanya.
Bahkan elpiji ukuran 5,5 kg dan 12 kg permintaannya sangat sedikit.
Pergantian Ketua Umum Golkar Tak Ada Kaitannya dengan Pilgub Jabar, Kata Dedi Mulyadi https://t.co/OvyvVoURxf via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 14, 2017
Setiap hari hanya terjual 2 tabung untuk masing-masing ukuran.
Menurutnya, moment Natal dan tahun baru tidak terjadi lonjakan permintaan.
" Kalau puasa dan Lebaran justru ada lonjakan, naik hingga 30 sampai 40 persen, " katanya.(*)