Benahi Menu MBG di Tasikmalaya, BGN Gandeng Chef Profesional dan Ahli Gizi
Hal ini dilakukan sebagai upaya atas temuan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikritisi tidak memenuhi standar gizi di sejumlah wilayah.
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin
TRIBUNJABAR.ID , KABUPATEN TASIKMALAYA - Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan bimtek dengan melibatkan chef profesional dan ahli gizi untuk mendampingi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang berlangsung di Hotel Alhambra Hotel & Convention Tasikmalaya, Selasa (21/20/2025).
Hal ini dilakukan sebagai upaya atas temuan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikritisi tidak memenuhi standar gizi di sejumlah wilayah.
Kegiatan ini diikuti oleh 800 peserta yang meliputi petugas dan relawan SPPG di Kabupaten Tasikmalaya.
Baca juga: BGN Siapkan Juknis untuk Ahli Sanitasi di Setiap SPPG Untuk Perkuat Higienitas MBG
Peserta bimtek ini dibekali pengetahuan mendalam tentang keamanan pangan, mulai dari pengadaan bahan baku, penyiapan, proses memasak, pemorsian, hingga distribusi agar makanan bergizi sampai ke penerima manfaat dalam kondisi yang benar-benar higienis dan aman.
“Keamanan pangan dimulai dari tangan-tangan penjamah pangan yang kompeten,” ungkap Direktur Penyedia dan Penyaluran Wilayah II BGN Dr Nurjaeni.
Dr Nurjaeni mengaku, tujuan pelaksanaan bimtek ini sangat krusial karena memastikan seluruh unsur pelaksana SPPG memahami prinsip higienitas, sanitasi, serta pengendalian risiko pangan di setiap tahap pelayanan.
"Tentunya kita terus meningkatkan kualitas dan kuantitas, sehingga proses penyediaan pangan berjalan aman, higienis, dan sesuai standar nasional," jelasnya.
Bahkan, BGN berharap terbentuk jaringan penjamah pangan yang kompeten, beretika, dan berdedikasi, serta menjadi garda terdepan dalam memastikan setiap anak Indonesia memperoleh makanan yang layak, sehat, dan bergizi seimbang.
"Komitmen tersebut merupakan bagian dari sepuluh langkah strategis peningkatan layanan MBG yang mencakup aspek teknis, manajerial, dan kualitas pelayanan yang dicanangkan oleh BGN," pungkasnya.
Selain itu, pihak BGN melakukan penempatan 5.000 chef profesional dari Indonesian Chef Association (ICA) di SPPG baru untuk transfer pengetahuan dalam pengolahan makanan bergizi dan aman.
Baca juga: Kasus Keracunan MBG Naik Seiring Bertambahnya SPPG, Wamenkes Ungkap Ada 14.341 Korban
"Langkah strategis ini untuk penambahan tenaga ahli gizi agar pendampingan gizi lebih optimal," kata Nurjaeni. (*)
| Mabuk Miras, Pemuda di Tasikmalaya Rudapaksa Nenek 85 Tahun Tetangganya Sendiri |
|
|---|
| Pengusaha Tasikmalaya Kaget Endang Juta Ditangkap Terkait Kasus Tambang Ilegal: Terkenal Dermawan |
|
|---|
| Bos Tambang Pasir Ditangkap, Pengamat Unsil: Kerusakan Alam di Galunggung Tasikmalaya Sangat Parah |
|
|---|
| Bukan Keracunan MBG, Belasan Siswa SD Kesenden Cirebon yang Mual Ternyata karena Sakit Maag |
|
|---|
| 12 Pelajar SDN Margamulya Tasikmalaya Korban Keracunan MBG Sudah Sekolah, 1 Siswa Pemulihan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.