Media Argentina Soroti Naturalisasi Ngawur Malaysia, Bilang Malaysia Iri dengan Indonesia

Skandal naturalisasi palsu di Malaysia menjadi perhatian besar publik Argentina

Editor: Ravianto
FAM.ORG.MY
NATURALISASI NGAWUR - Pemain Timnas Malaysia, Facundo Garces (nomor 3), dan para pemain lainnya menyapa para penggemar usai laga melawan Singapura, Kamis (4/9/2025). Media Argentina, La Nacion, secara terang-terangan menyebut bahwa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) nekat memalsukan dokumen karena didorong rasa iri terhadap keberhasilan program naturalisasi pemain keturunan yang dijalankan oleh Indonesia 

TRIBUNJABAR.ID, KUALA LUMPUR - Publik Argentina menyoroti skandal naturalisasi palsu di Malaysia yang berujung pada sanksi FIFA terhadap tujuh pemain, termasuk tiga pemain Argentina.

Media Argentina, La Nacion, secara terang-terangan menyebut bahwa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) nekat memalsukan dokumen karena didorong rasa iri terhadap keberhasilan program naturalisasi pemain keturunan yang dijalankan oleh Indonesia, namun mengambil jalan yang salah dan sembarangan.

Skandal naturalisasi palsu di Malaysia menjadi perhatian besar publik Argentina, terutama setelah tiga pemain asal negara mereka.

Ketiga pemain yang dimaksud yakni Facundo Garces, Imanol Machuca, dan Rodrigo Holgado.

3 pemain ini termasuk di antara tujuh pemain yang dijatuhi sanksi larangan beraktivitas sepak bola selama setahun oleh FIFA.

Ketiga pemain tersebut diklaim memiliki keturunan Malaysia melalui jalur kakek-nenek, namun FIFA menemukan adanya manipulasi dokumen yang melanggar aturan jelas mengenai syarat bermain untuk tim nasional negara lain.

Baca juga: Tak Terima Selangor FC Dipermalukan Persib, Bintang Timnas Malaysia: “Kami Kebobolan 2 Gol Mudah”

Media Argentina, La Nacion, mengecam keras tindakan Malaysia yang dinilai "ngawurnya kebablasan" dan sengaja memanipulasi catatan agar para pemain tersebut dianggap memenuhi syarat keturunan. 

"Menurut aturan, seorang pemain dapat bermain untuk tim lain jika ayah, ibu atau kakek-neneknya lahir di negara tersebut," tulis La Nacion.

Mereka menyayangkan praktik naturalisasi serampangan ini, mencatat Malaysia menaturalisasi hingga 10 pemain dari berbagai negara seperti Spanyol, Belanda, Brasil, hingga Argentina, tanpa menggunakan dokumen yang valid.

Hal yang paling disorot oleh publik Argentina adalah motivasi di balik naturalisasi massal ini.

La Nacion menarik kesimpulan bahwa apa yang dilakukan Malaysia adalah karena iri melihat keberhasilan negara tetangga dalam membangun tim multietnis.

"Naturalisasi pemain secara massal dari latar belakang sepak bola berkualitas tinggi merupakan tren di sepak bola Asia."

"Seperti halnya Indonesia atau UEA. Malaysia sebenarnya juga ingin melakukan hal yang sama," ungkap La Nacion.

Namun, rasa iri yang besar tersebut membuat Negeri Jiran "terlalu terburu-buru dan mengambil jalan yang salah," sehingga berujung pada sanksi FIFA.

Hingga saat ini, Malaysia masih menantikan keputusan banding dari FIFA yang dijadwalkan keluar pada 30 Oktober 2025, dan siap membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) jika banding tersebut ditolak.(*)

Sumber: Superball

Sumber: SuperBall.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved