AHY Dukung Penuh Optimalisasi BIJB Kertajati, Buka Opsi Dijadikan Hub Industri Dirgantara

Kata AHY, dia tak ingin infrastrukturnya besar dan bagus hingga memakan biaya yang juga tinggi, tapi tak optimal.

ahmad imam baehaqi/tribunjabar
Suasana terminal BIJB Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Minggu (29/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono mendukung penuh pengoptimalan bandara-bandara di Indonesia, salahsatunya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.

Hal itu dia sampaikan di sela-sela peresmian gedung DPD Demokrat Jabar di Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (26/10/2025).

AHY menegaskan pemerintah ingin dapat menghadirkan integrasi wilayah melalui pembangunan infrastruktur termasuk bandara maupun dermaga yang mesti terhubung dengan konektivitasnya jalan menuju atau keluar dari lokasi itu sehingga benar-benar hidup.

Kata AHY, dia tak ingin infrastrukturnya besar dan bagus hingga memakan biaya yang juga tinggi, tapi tak optimal.

"Kami harus berbesar hati untuk terus melakukan evaluasi. Kami tak hanya berhenti di masalah. Setiap saat terus mensimulasikan apa saja yang bisa menjadi solusi termasuk di antaranya bagaimana Kertajati dikembangkan menjadi sebuah hub industri dirgantara, diawali dari kerjasama antara pihak BIJB dengan misal Garuda Maintenance Facility (GMF)," katanya.

AHY pun mengatakan, pihaknya bersama Kementerian/Bappenas dan sejumlah stakeholder terkait lainnya, termasuk Kementerian Perhubungan, mencoba menghadirkan sebuah kerjasama yang baik untuk keperluan maintenance repair overhaul (MRO) dengan diawali lewat helikopter dan ke depanya bisa fix wing.

"Kami melibatkan kementerian-kementerian dan lembaga lainnya. Ini contoh bahwa jika ada kegiatan yang strategis ini dapat membuka wilayah Rebana juga menuju Cirebon. Tapi, jika terisolir atau tak menyambung satu sama lain dan tak terintegrasi, maka itu sayang dan perlu kami hubungkan dengan wilayah-wilayah lainnya," katanya.

AHY pun menilai ini menjadi tantangan ke depan yang perlu menjadi perhatian. Dia pun mengaku cukup intensif berkomunikasi serta berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi membahas interkonektivitas antarwilayah yang memang penting.

"Ingat, kami tak bicara Jawa saja, karena kami bukan Jawasentris. Tapi, kami memikirkan pula Aceh hingga Papua. Ini menjadi tantangan besar bahwa membangun infrastruktur dan konektivitas di Indonesia itu tidak seperti membangun di negara yang kontinental daratan semua, tapi kita ini negara kepulauan terbesar dengan 17.000 pulau, sehingga selain daratan juga, kami perbaiki ruas-ruas jalan nasional dan jalan provinsi juga kabupaten/kota, termasuk untuk mendukung swasembada pangan energi dan air bersih, dan juga multimoda, seperti udaranya harus kuat, maritimnya, transportasi lautnya juga harus kuat, maka kami berharap ini bisa dikawal," ujar AHY.

Terakhir, AHY menegaskan bandara-bandara yang belum optimal akan dioptimalkan, termasuk arahan Presiden RI, Prabowo Subiantl bagaimana bandara-bandara itu jika tergelar dengan baik, maka dapat meningkatkan sektor pariwisata serta para turis dari mancanegara atau dalam negeri bisa memutar ekonomi lokal termasuk UMKM dan ekonomi kreatif.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved