Bahan Bom yang Meledak di SMAN 72 Jakarta Dikirim ke Rumah, Katanya untuk Ekstra Kurikuler
Kombes Budi Hermanto, mengungkapkan bahwa paket berisi bahan peledak itu diterima oleh pihak keluarga.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Kepolisian mulai menggali keterangan dari terduga pelaku anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) terkait insiden ledakan bom rakitan di SMAN 72 Jakarta.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa bahan-bahan peledak yang digunakan dalam perakitan bom tersebut diduga dibeli secara daring melalui marketplace.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengungkapkan bahwa paket berisi bahan peledak itu diterima oleh pihak keluarga.
Pelaku ABH mengaku kepada keluarganya bahwa isi paket tersebut adalah untuk keperluan kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) di sekolahnya, sehingga pihak keluarga sama sekali tidak menaruh curiga.
"Barang paket yang diterima itu (pelaku ngakunya) untuk ekstra kurikuler sekolah jadi tidak ada kecurigaan dari keluarga," kata Kombes Budi Hermanto, Jumat (21/11/2025).
Pelaku Dikenal Berpribadi Pendiam
Baca juga: Sifat Asli FN Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Diungkap Teman, Berubah Setelah Insiden di Kelas 11
Polisi juga mengungkap mengenai pribadi pelaku ABH yang dikenal pendiam.
Sifat pendiam ini tidak hanya ditunjukkan di lingkungan sekolah, tetapi juga dalam lingkungan keluarga.
Kombes Budi Hermanto menuturkan bahwa sifat tertutup pelaku membuat keluarga sangat terkejut dan tidak menyangka bahwa ia terlibat dalam kasus besar perakitan dan peledakan bom.
"Ya sama karakternya memang sifatnya seperti itu, pendiam," imbuh Budi.
Tujuh Bom Rakitan Ditemukan di Tiga TKP
Sebelumnya, Tim Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya telah mengamankan barang bukti terkait insiden ini.
Dari hasil pemeriksaan di tiga Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lingkungan SMAN 72 Jakarta Utara, tim menemukan total tujuh bom rakitan dengan berbagai jenis:
TKP 1 (Masjid): Ditemukan satu jenis bom yang sudah meledak, diaktifkan menggunakan receiver dan remote control.
TKP 2 (Taman Baca): Ditemukan satu bom aktif dalam kaleng kemasan Coca-Cola yang dilengkapi sumbu bakar, serta satu bom pipa (casing 3/4 inci) yang meledak tidak sempurna.
TKP 3 (Bank Sampah): Ditemukan empat bom, dua di antaranya sudah meledak tidak sempurna, sementara dua lainnya masih aktif dan berhasil dijinakkan.
Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto, menjelaskan secara keseluruhan, empat bom meledak (meski beberapa tidak sempurna), dan tiga bom aktif berhasil diamankan dan dibawa ke Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya.
| "Ini Darurat" Respons Ketua DPR Soal Kasus Bullying Siswa SMP di Tangsel hingga Meninggal |
|
|---|
| Perkuat Kemandirian Alutsista Nasional, Dahana Gelar Uji Coba Operasional Litbangmat Bom BNT 250 |
|
|---|
| Wacana Pembatasan Game Online Menguat Pasca-Insiden SMAN 72, Dianggap Pemicu Kekerasan |
|
|---|
| Pemerintah Berencana Blokir Gim Kekerasanan Termasuk PUBG, Buntut Kasus Ledakan di SMAN 72 Jakarta |
|
|---|
| Polisi Tetapkan Status Hukum Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta, Ini Pasal yang Menjeratnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Suasana-gerbang-sekolah-setelah-leda.jpg)