Breaking News

Ronald Bantah Singapura dan Tiongkok Berinvestasi Rp13,5 Triliun di BIJB: Itu Nilai dari 3 Proyek

BIJB bantah soal investor dari Singapura dan Tiongkok yang disebut akan menanamkan modal hingga Rp13,5 triliun di BIJB.

Penulis: Nappisah | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar / Nappisah. 
BANTAHAN BIJB - Plt Direktur BIJB, Ronald H Sinaga, saat ditemui di Jalan Windu No 26, Kota Bandung, Kamis (20/11/2025). Ronald membantah soal investor dari Singapura dan Tiongkok yang disebut akan menanamkan modal hingga Rp13,5 triliun di PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB).  

Ia juga menyinggung rencana percepatan pembangunan Aerospace Park. Ronald berharap dalam beberapa bulan ke depan sudah bisa dilakukan groundbreaking pembangunan hangar helikopter untuk Maintenance, Repair, and Operations (MRO). 

Hangar itu akan digunakan untuk merelokasi fasilitas yang sudah penuh di tempat lain. Setelah itu, pembangunan MRO untuk pesawat fixed wing juga akan dikejar.

Disinggung mengenai peluang investasi di 2026, Ronald memastikan peluangnya masih besar. 

Terlebih, pembangunan Aerospace Park di Kertajati merupakan yang terlengkap di Indonesia. 

Ia mengatakan kawasan ini dirancang sebagai integrated aerospace ecosystem yang menggabungkan fasilitas MRO, bengkel mesin dan komponen, zona manufaktur, pusat pelatihan dan riset, hingga business center yang terhubung langsung dengan infrastruktur bandara.

Ia menyebut satu lini MRO saja bisa mempekerjakan 2.000 hingga 3.000 orang. 

"Jika empat lini beroperasi, serapan tenaga kerja bisa mencapai 8.000 orang. Namun konsep Aerospace Park jauh lebih luas dari sekadar perawatan pesawat," imbuhnya. 

Ronald menuturkan pihaknya juga menyiapkan fasilitas produksi public spare part dan komponen Original Equipment Manufacturer (OEM) berskala kecil. 

Menurut dia, satu pesawat memiliki sekitar 50.000 hingga 70.000 item suku cadang. 

Tidak semua komponen dibuat langsung oleh Airbus atau Boeing; banyak yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan OEM independen di berbagai negara. 

Indonesia sendiri telah memiliki perusahaan pembuat komponen OEM untuk Airbus dan Boeing, termasuk PTDI dan beberapa industri lain di kawasan Gedebage.

Selain fasilitas teknis, Aerospace Park juga akan memiliki training center untuk menyiapkan tenaga terampil.

Ronald menekankan bahwa pekerjaan di bidang perawatan pesawat membutuhkan sertifikasi khusus, mulai dari teknisi mesin hingga pekerja yang menangani detail sederhana seperti pengencangan baut.

Ia menyebutkan, dengan adanya pusat pelatihan ini, lulusan SMK hingga D3 dari Jawa Barat bisa mendapat peluang kerja baru. 

Bukan hanya untuk pasar domestik, tetapi juga terbuka kesempatan bekerja di berbagai negara yang membutuhkan teknisi pesawat, seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Korea, hingga Timur Tengah.

Pengembangan Aerospace Park bukan semata-mata proyek bisnis, melainkan strategi besar membangun ekonomi daerah melalui peningkatan kualitas SDM. 

Karena itu, Ronald menyimpulkan bahwa pengembangan industri aerospace di Kertajati tidak hanya membawa investasi, tetapi juga membuka jalan bagi ribuan tenaga kerja lokal untuk naik kelas dan terserap di industri berstandar internasional. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved