Hasil Lab Forensik: Ledakan SMAN 72 Dipicu Bom Rakitan Low Explosive, Pelaku Tunggal Anak Berkonflik

Seluruh temuan dan hasil analisis forensik ini kini akan disimpulkan dan diserahkan kepada penyidik.

|
Editor: Ravianto
fahdi fahlevi/tribunnews
LEDAKAN SMAN 72 - Ratusan siswa mendatangi SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu (8/11/2025) sore. Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri mengonfirmasi bahwa insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jakarta Utara, disebabkan oleh bahan peledak berkekuatan rendah (low explosive).  
Ringkasan Berita:
  • Jenis Bom: Ledakan di SMAN 72 dipicu oleh bom rakitan berkekuatan rendah (low explosive).
  • Kesesuaian Lokasi: Residu bahan peledak yang sama ditemukan di TKP ledakan (masjid & bank sampah) dan rumah terduga pelaku (ABH).
  • Pelaku Tunggal: Ledakan dirakit oleh terduga pelaku yang berstatus Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).
  • Jumlah Korban: Total 96 korban dievakuasi; 28 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri mengonfirmasi bahwa insiden ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jakarta Utara, disebabkan oleh bahan peledak berkekuatan rendah (low explosive). 

Kepala Bidang Balistik dan Material Forensik (Kabid Balmetfor) Kombes Ari Kurniawan mengungkapkan bahwa residu bahan peledak yang sama ditemukan di tiga lokasi, termasuk area ledakan dan rumah terduga pelaku yang merupakan Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).

Kombes Ari Kurniawan menjelaskan, pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan secara menyeluruh di tiga titik utama: area masjid sekolah (TKP 1), samping bank sampah (TKP 2), dan rumah terduga pelaku (ABH).

"Dari hasil olah TKP yang kami lakukan, baik di TKP 1, TKP 2, maupun di rumah ABH ditemukan adanya residu bahan peledak dengan kekuatan rendah atau low explosive," jelas Kombes Ari saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Pihak forensik kemudian menganalisis bahan dari bom yang belum sempat meledak. Hasilnya menunjukkan karakteristik yang konsisten, yaitu sama-sama termasuk dalam kategori daya ledak rendah.

Kombes Ari menegaskan adanya kecocokan materi bom yang ditemukan di lokasi ledakan dengan bahan yang ada di rumah terduga pelaku.

Baca juga: Bukan Tiba-tiba, Psikolog Sebut Ledakan di SMA 72 Emotional Outburst: Hasil Luka Batin yang Menumpuk

"Antara bahan yang ditemukan di lokasi ledakan dan di rumah ABH menunjukkan kesesuaian," tambahnya.

Seluruh temuan dan hasil analisis forensik ini kini akan disimpulkan dan diserahkan kepada penyidik.

"Hasil ini akan kami simpulkan dan kami serahkan kepada penyidik untuk menjadi bahan pendalaman," pungkas Kombes Ari, untuk memproses penyelidikan kasus yang melibatkan anak sebagai perakit bom tunggal ini.

Insiden ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang tersebut menimbulkan sejumlah korban.

Tercatat total korban mencapai 96 orang.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 68 orang telah diperbolehkan pulang, sementara 28 korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di berbagai rumah sakit, termasuk RS Islam Cempaka Putih (13 orang), RS Polri Kramat Jati (1 orang), dan RS Yarsi (14 orang).(*)

Reynas Abdila/Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved