Terungkap Penyebab Keracunan MBG di Lembang, Berikut Penjelasan Tim Investigasi BGN
Penyebab ratusan siswa di Lembang, Bandung Barat, keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) berhasil terungkap.
Ringkasan Berita:
TRIBUNJABAR.ID - Penyebab ratusan siswa di Lembang, Bandung Barat, keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) berhasil terungkap.
Penjelasan penyebab keracunan ini diumumkan oleh Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN).
Sebelumnya penyebab keracunan MBG diduga karena kualitas air.
Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, Tim investigasi menyimpulkan keracunan dikarenakan tingginya kadar nitrit dalam makanan.
"Hasil ini berdasarkan rapid test dan uji air bersih dari Labkesmas Bandung Barat, serta penjelasan dari Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi)," ujar Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Arie Karimah Muhammad, di Jakarta, Minggu (9/11/2025).
Dari hasil pemeriksaan, Tim Investigasi menemukan kandungan nitrit pada hidangan Program MBG yang berasal dari SPPG Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2, Bandung Barat.
Di SPPG Kayu Ambon, nitrit positif terdeteksi pada menu tumis pakcoy yang merupakan sisa makanan di sekolah.
Baca juga: Pemprov Jabar Terbitkan Surat Edaran Tentang Mekanisme Hukuman Bagi Siswa Nakal
Menu MBG di sekolah tersebut terdiri dari nasi putih, ayam betutu Bali, tahu goreng, tumis pakcoy bawang putih, dan pisang.
Sementara itu, di SPPG Cibodas 2, nitrit positif ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, baik pada bank sampel maupun sisa makanan di sekolah.
Menu MBG di sekolah itu adalah nasi putih, ayam giling bola-bola, tumis wortel, jagung mini putren dan kembang kol, serta buah lengkeng.
“Hasil uji fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih di kedua SPPG tersebut semuanya memenuhi standar,” ujar Arie.
Kandungan nitrit pada menu dari SPPG Cibodas 2 lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon.
Hal ini menjelaskan mengapa jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan dari Cibodas 2 lebih banyak, yaitu 236 orang, dibandingkan 44 orang dari Kayu Ambon.
Menu dari Cibodas 2 diketahui selesai dimasak sekitar pukul 02.00 dini hari dan baru dikirim ke sekolah pada pukul 06.30.
Jeda waktu ini dinilai cukup untuk memicu peningkatan kadar nitrit di dalam sayuran, akibat proses perubahan alami nitrat menjadi nitrit pada suhu kamar.
Arie menjelaskan, ada korban yang mengalami diare, yang berarti bakteri bukan penyebab utama.
Baca juga: Pelaku Usaha di Cirebon Keberatan Perda KTR, Dinilai Bisa Mematikan Sektor Hotel dan Restoran
"Kondisi ini makin menguatkan nitrit, menjadi penyebab utama,” jelas Arie.
Gejala yang muncul pada malam hari juga sejalan dengan proses kimiawi di dalam tubuh.
Nitrit yang awalnya berubah menjadi Nitric Oxide (NO) bisa memberikan efek positif seperti menurunkan tekanan darah dan melindungi saluran pencernaan.
Namun, dalam kadar berlebih, nitrit mengganggu kemampuan darah membawa oksigen ke seluruh tubuh, menyebabkan korban merasa lemas dan kekurangan oksigen.
“Efek yang muncul tertunda inilah yang menjelaskan mengapa sebagian besar korban baru merasakan gejala di malam hari,” ujar Arie yang juga merupakan ahli farmakologi klinis.
Secara alamiah, nitrit memang terdapat dalam tanaman, tanah, air, dan udara karena dibutuhkan dalam proses pertumbuhan.
Namun, kadarnya bisa meningkat bila tanaman mendapat tambahan pupuk yang mengandung nitrit tinggi atau bahan pengawet.
“Dalam kasus Bandung Barat ini, kami menduga kadar nitrit tinggi berasal dari pupuk tanaman yang digunakan pada sayuran. Kadar tersebut kemungkinan melebihi batas aman yang dapat ditoleransi tubuh,” tutur Arie. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tim Investigasi BGN Ungkap Penyebab Kasus Keracunan MBG di Lembang Bandung Barat
| Batu Jumbo Menggelinding dari Gunung Batu Lembang Bandung Barat, Robek Dinding Greenhouse |
|
|---|
| Program Makan Bergizi Dorong Kesadaran Gizi dan Kemandirian Ekonomi Warga di Purwakarta |
|
|---|
| Kisah Heni Restiani, Ibu di Pangandaran Berharap Bangkit Lewat Dapur MBG: Ingin Kuliahkan 2 Anaknya |
|
|---|
| Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis, Pemahaman Publik dan Kolaborasi Pelaksanaannya |
|
|---|
| Merawat Permainan Tradisional, Anak-anak Panti Asuhan di Lembang Lomba Balap Karung hingga Egrang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/keracunan-mbg-di-cibodas-2910.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.