Bukan Tiba-tiba, Psikolog Sebut Ledakan di SMA 72 Emotional Outburst: Hasil Luka Batin yang Menumpuk
Pelaku ledakan diduga seorang siswa yang sebelumnya mengalami perundungan atau bullying di sekolah.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Ravianto
Masalahnya, kata Miryam, banyak remaja tidak tahu bagaimana cara menyalurkan perasaan ini dengan aman.
“Mereka bingung gimana ya menyalurkan ini, takut dianggap lemah, takut dimarahi, takut nggak ada yang mau dengarkan, takut lebih dibully lagi. Banyak sekali ketakutan di dalam dirinya,” katanya.
Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, emosi yang terpendam bisa berubah menjadi tekanan besar yang sulit dikendalikan.
“Kalau hal ini berlangsung lama, emosi itu sebenarnya bisa menumpuk dan mendidih di dalam."
"Akhirnya akan keluar dalam bentuk kemarahan besar atau perilaku berisiko. Jadi bocor juga akhirnya gitu,” jelas Miryam dengan analogi.
COO (Chief Operating Operation) Jatidiri App ini juga menegaskan bahwa perilaku ekstrem pada remaja bukan semata karena mereka jahat, melainkan akibat luka emosional yang tidak pernah tersalurkan atau disembuhkan.
“Ini bukan karena mereka jahat, tapi karena mereka sudah terlalu lama menahan luka tanpa tempat untuk sembuh,” ucapnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
| Seorang Hansip Tewas Ditembak Maling Saat Gagalkan Pencurian di Cakung Jakarta Timur |
|
|---|
| Pakar Psikologi Forensik Soroti Dugaan Bullying di Tragedi Ledakan SMAN 72 Jakarta: Kita Terlambat |
|
|---|
| Beredar Postingan Terakhir Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Jadi Sorotan |
|
|---|
| Sosok FN Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Kesehariannya Diungkap Ketua RT |
|
|---|
| Psikolog: Remaja yang Gemar Nonton Video Kekerasan Bisa Alami Penurunan Empati |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ledakan-di-sma-negeri-72.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.