Orangtua Prada Lucky Sebut Tuduhan LGBT Picu Kekerasan, Desak Danton jadi Tersangka
Serma Christian Namo tuding Letda Roni adalah biang penderitaan Prada Lucky karena lontarkan tuduhan tak berdasar terkait orientasi seksual
TRIBUNJABAR.ID, KUPANG - Orang tua almarhum Prada Lucky Namo mendesak keras agar dua anggota TNI, yakni Komandan Peleton atau Danton Letda Inf. Roni Setiawan dan Pratu Petrus Kanisius Wae, segera ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian anak mereka.
Serma Christian Namo menuding Letda Roni adalah 'biang' penderitaan Prada Lucky karena melontarkan tuduhan tak berdasar terkait orientasi seksual (LGBT) yang dinilai memicu rangkaian kekerasan.
Awal dari pemeriksaan itu seharusnya terkait judi online (judol).
Danton Diduga Jadi Sumber Penderitaan
Desakan tersebut disampaikan Serma Christian Namo dan istrinya, Sepriana Paulina Mirpey, usai mengikuti persidangan di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Selasa (4/11/2025).
Fokus utama amarah mereka tertuju pada Letda Roni yang hadir dalam sidang sebagai saksi.
Baca juga: Histeris! Ayah-Ibu Prada Lucky Kejar 17 Terdakwa di Pengadilan Militer Kupang
Tuduhan Tak Berdasar: Serma Christian menuding Letda Roni sebagai sumber utama penderitaan Prada Lucky. Menurutnya, Letda Roni adalah pihak yang pertama kali mengungkapkan isu LGBT, padahal tuduhan tersebut tidak memiliki bukti.
"Danton Roni itu biangnya. Waktu periksa pertama, dia yang ungkap LGBT, padahal LGBT tidak ada buktinya," ujar Serma Christian.
Melampaui Kewenangan: Ibu korban, Sepriana, menambahkan bahwa Letda Roni telah melampaui kewenangan saat memeriksa ponsel almarhum. Pemeriksaan seharusnya hanya untuk menindaklanjuti perintah Komandan Kompi (Danki) terkait pencegahan judi online, namun Letda Roni justru membuka dan menyampaikan hal-hal yang bersifat privasi.
Ancaman Keras: Karena menilai tuduhan ini menjadi pemicu hilangnya nyawa anaknya, Serma Christian mengancam akan membuat keributan apabila Letda Roni tidak segera dijadikan tersangka dalam kasus ini.
Desakan Agar Dua Saksi Jadi Tersangka
Selain Letda Roni, orang tua korban juga mendesak agar Pratu Petrus Kanisius Wae ditetapkan sebagai tersangka, bukan hanya sebagai saksi.
Kesaksian Letda Roni
Letda Inf. Roni Setiawan, selaku saksi dan juga Komandan Peleton (Danton) turut dihadirkan dalam persidangan.
Dalam kesaksiannya, Roni Setiawan menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap Prada Lucky bermula dari perintah atasan untuk memeriksa telepon genggam prajurit terkait dugaan judi online (judol).
Namun, pemeriksaan tersebut kemudian melebar ke ranah pribadi yang seharusnya tidak termasuk dalam perintah.
“Awalnya kami diperintah untuk periksa HP anggota terkait judol. Saat saya periksa HP almarhum, ada notifikasi pesan pribadi masuk. Dari situ muncul indikasi penyimpangan,” ujar Letda Roni di hadapan majelis hakim.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan dalam persidangan, awal pemeriksaan ponsel sebenarnya hanya sebatas pada aplikasi dan aktivitas yang berhubungan dengan judi online.
Akan tetapi, Letda Inf. Roni Setiawan mengaku turut membuka aplikasi pesan WhatsApp milik Prada Lucky — yang merupakan ranah pribadi dan tidak termasuk dalam perintah atasan untuk diperiksa.
“Saya temukan grup almarhum sama laki-laki. Panggilannya ‘sayang’ sesama laki-laki,” ungkapnya.
Mengetahui isi percakapan tersebut, Letda Roni kemudian melaporkan temuannya kepada komandan kompi (Danki).
“Kami habis diperintah untuk periksa anggota Kompi A karena ada yang tidak ikut apel. Almarhum yang dari dapur juga tidak ikut apel, jadi kami periksa HP-nya. Izin Danki, di HP Prada Lucky ada chat-nya sama cowok, semua kontaknya disamarkan,” terang Roni.
Usai laporan tersebut, pemeriksaan terhadap Prada Lucky berlanjut di tingkat komando. Letda Roni kemudian kembali melihat korban beberapa waktu setelah pemeriksaan, dalam kondisi yang sudah memburuk.
“Kami ketemu saat pemindahan dari ruang staf ke ruang jaga. Waktu itu badan almarhum sudah biru-biru, penuh memar,” ujarnya.
Keterangan ini menambah daftar kesaksian penting dalam persidangan, yang menggambarkan bagaimana proses pemeriksaan internal terhadap Prada Lucky berubah arah dari pemeriksaan administrasi menjadi tindakan kekerasan.(*)
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Danton Roni Setiawan Jelaskan Pemeriksaan Terhadap Prada Lucky Berawal dari Dugaan Penyimpangan
| Histeris! Ayah-Ibu Prada Lucky Kejar 17 Terdakwa di Pengadilan Militer Kupang |
|
|---|
| Sosok Komandan Peleton yang Diduga Biarkan Prada Lucky Disiksa, Usia Beda 2 Tahun dengan Korban |
|
|---|
| Sosok Senior Siksa Prada Lucky hingga Tewas Ternyata Atlet Tinju, Juara Porprov Kini Jadi Tersangka |
|
|---|
| Permintaan Maaf Istri Tentara Fitnah Prada Lucky Menyimpang, Akui Salah ke Serma Christian Namo |
|
|---|
| Tewas Disiksa Senior, Prada Lucky Kini Difitnah Orientasi Menyimpang, Pelaku Ternyata Istri TNI AD |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/sidang-prada-lucky-namo-ya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.