Pentingnya Buku Berstandar Global dengan Sentuhan Budaya Lokal, Dukung Konten Pembelajaran

Kebutuhan buku dengan mutu global namun mengedepankan dengan konteks dan budaya lokal menjadi prioritas dalam mendukung pembelajaran

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
TALK SHOW - Talkshow bertajuk Prime Talk: What Makes a School Globally Minded dalam pameran buku tahunan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025 Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada Sabtu (27/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Kebutuhan buku dengan mutu global namun mengedepankan dengan konteks dan budaya lokal menjadi prioritas dalam mendukung pembelajaran yang lebih kontekstual.

Yudhistira Ghalia Indonesia menjawab tantangan tersebut dengan meluncurkan produk terbarunya “Prime Publications”.

Prime Publications merupakan buku pelajaran dengan kualifikasi internasional, namun sesuai dengan konteks pembelajaran siswa nasional. 

Prime sendiri didukung dengan keunggulan lainnya seperti aneka ragam konten pembelajaran yang juga mengadaptasi Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka. 

Prime Publications juga menghadirkan rangkaian buku modern yang diperkaya dengan audio, video, dan tautan web dan literasi digital lainnya, memberikan pengalaman belajar interaktif dan mendalam bagi siswa dan guru. Seluruh buku tersedia dalam format e-book interaktif yang dapat diakses melalui website, iOS, dan Android. 

Baca juga: Mengenal Komunitas Klub Buku Baca Baci, Gaungkan Baca Buku Untuk Anak

Prime Publications hadir dengan empat seri yakni Maths Insight Series, Science Insight Series, Social Insight Series, dan English Insight Series, yang diperuntukkan untuk siswa mulai dari kelas 1 sampai 6. 

Peluncuran buku Prime Publications juga bersamaan dengan diselenggarakannya acara talkshow bertajuk Prime Talk: What Makes a School Globally Minded dalam pameran buku tahunan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025 Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada Sabtu (27/9/2025).

Prime Talk menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidangnya, yakni Dr. Itje Chodidjah, M.A. Senior ELT Expert; Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO periode 2021-2025 dan Prof. Farish A. Noor Distinguished Professor of History Specializing in Southeast Asian Studies and Colonial History.

Dalam acara talkshow tersebut, kedua narasumber berbicara tentang topik utama Prime Publications: Global in Reach, Local in Teach. Topik tersebut merupakan jawaban dari buku yang dibutuhkan oleh sekolah mengenai buku Bahasa Inggris namun tetap mengedepankan kultur lokal.

Itje Chodijah menjelaskan, sekolah berwawasan global ialah sekolah yang memperhatikan pertumbuhan anak agar mereka bisa berpartisipasi secara global. 

Menurutnya, berpartisipasi secara global bukan hanya karena anak berada di sekolah bagus, serta bukan karena bahasa Inggrisnya mentereng, melainkan mampu berbicara tentang apa yang terkait dengan kehidupan global. 

Farish A. Noor berpendapat serupa dengan sudut pandang globalisasi, di mana sekolah juga bisa membentuk generasi yang berpikir global, tetapi tetap berakar pada budaya lokal

“Globalisasi memang sangat penting, namun dapatkah sekolah menghasilkan siswa yang berpikiran global namun pada saat yang sama bangga dan percaya diri terhadap identitas nasionalnya?" ujar Farish.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved