Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Diperingati Soal Komunikasi dan Keterbukaan: Jangan Kebablasan

Gaya komunikasi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dinilai ceplas-ceplos disoroti pakar. Guru Besar Komunikasi Politik wanti-wanti ke Purbaya

Editor: Hilda Rubiah
Instagram @purbayayudhi_official
MENTERI KEUANGAN: Foto Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa diunggah akun pribadinya (arsip). - Gaya komunikasi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dinilai ceplas-ceplos disoroti pakar. Guru Besar Komunikasi Politik wanti-wanti ke Purbaya 

TRIBUNJABAR.ID - Nama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kerap menjadi perbincangan publik karena gaya komunikasinya yang dinilai ceplas-ceplos.

Namun, gaya Menteri Keuangan itu ternyata menyita perhatian publik, termasuk pakar.

Guru besar komunikasi politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Karim Suryadi, misalnya.

Prof Karim menyoroti gaya kepemimpinan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang belakangan ini menyita perhatian publik. 

Baca juga: Jangan Pak Dedi Nyuruh Saya Kerja, Menkeu Purbaya Jawab Bantahan KDM soal Dana Rp 4,1 T di Bank

Ia menyoroti gaya keterbukaan dan komunikasi blak-blakan Purbaya dalam mengungkap berbagai isu fiskal ke publik. 

Selain itu, guru besar itu juga mewanti-wanti kepada Menkeu Purbaya soal gaya komunikasinya tersebut.

Sikapnya, dinilai positif oleh sebagian besar kalangan yang mengharapkan transparansi kebijakan keuangan negara. 

Namun, ada juga sisi negatifnya yang perlu diwaspadai oleh Purbaya. 

Menurut Karim, gaya khas Purbaya itu justru bisa berpotensi mengganggu stabilitas pasar maupun koordinasi antar pejabat.

Untuk itu, ia juga memerlukan 'rem' dari gaya komunikasi 'koboinya'.

"Yang pertama, sinyal disonansi, karena keterbukaan, kejujuran, keberanian, Menteri Purbaya ini bisa saja menyentuh sisi-sisi negatif yang bisa memancing ketegangan pasar maupun ketegangan dari pejaba lain. Soal Whoosh misalnya, soal dana pemda yang mengendap contoh lain. Ini kan ada riak. jangan sampai riak2 itu menggangtu stabilitas pasar," ujar Karim seperti dikutip dari TV One pada Minggu (26/10/2025). 

Purbaya juga dinilai merupakan bagian dari orkestrasi pemerintahan Prabowo Subianto yang membutuhkan keseimbangan politik. 

Apabila Purbaya terlalu maju dalam membuat gebrakan dapat memberi kesan ada ketegangan di internal pemerintahan Prabowo. 

"Yang kedua, jangan lupa karena menteri ini bagian dari orkestrasi pemerintahan Prabowo, maka jangan sampai terlalu maju atau jangan sampai ada kesan bahwa tidak ada koordinasi sehingga menabrak satu sama lain," lanjutnya. 

Selain itu, Purbaya harus hati-hati dengan komunikasinya kepada publik. 

Baca juga: Dedi Mulyadi Bingung dengan Pernyataan Purbaya soal Deposito dan Giro Kas Daerah 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved