Dugaan Manipulasi dan Kecurangan TKA Mengemuka Lewat TikTok, Begini Kata Wamendikdasmen
Wamen menyatakan butuh tindak lanjut untuk memastikan isu yang beredar di media sosial terindikasi kecurangan dalam uji TKA.
Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dugaan manipulasi dan praktik kecurangan dalam Tes Kemampuan Akademik (TKA) SMA sederajat mengemuka, menyusul viralnya tayangan live TikTok yang memamerkan potongan materi dan kisi-kisi soal ujian yang seharusnya bersifat tertutup.
Siswi SMAN 20 Bandung, Alexa, menyebut, dugaan kecurangan ini bermula dari group WhatAapp berkedok pembelajaran soal-soal TKA.
"Ada grup WhatsApp berkedok saling belajar soal-soal TKA. Setelah di spill di Twitter ternyata ngebocorin soal-soal TKA. Bahkan di TikTok ada sesi live-nya," kata Alexa, di SMAN 20 Bandung, Senin (3/11/2025).
Menurutnya, hal tersebut tentu merugikan para siswa yang mempersiapkan ujian TKA dengan matang.
Diketahui, tes ini asesmen terstandar untuk mengukur capaian akademik siswa SMA/SMK/MA, serta dapat digunakan sebagai salah satu syarat dalam pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).
Menangapi hal tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan dugaan tersebut bagian kecurangan.
Menurutnya, butuh tindak lanjut untuk memastikan isu yang beredar di media sosial terindikasi kecurangan dalam uji TKA.
"Kita belum bisa menyimpulkan itu sebagai kecurangan. Karena dari kementerian sendiri secara resmi ada soal simulasi yang bisa diakses. Jadi kemungkinannya memodifikasi, kemudian diklaim lah ini soal TKA itu banyak kemungkinan," kata dia, di SMAN 20 Bandung, Senin (3/11/2025).
Atip memastikan pihaknya telah membuat aturan dan teknis yang menutup celah terjadi kecurangan.
"Kita telah proteksi secara teknis yang InsyaAllah menutup celah untuk adanya seperti itu (kecurangan). Kita juga ada simulasi-simulasinya, kemudian ada yang mengklaim. Sekarang, kan kreatif, dibikin mirip-mirip soal TKA," jelas dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, Deden Saipul Hidayat, menyebut, isu yang beredar di sosial media harus ditelusuri kebenarannya.
"Ya, saya dapat info tadi yang disampaikan siswa, sedang ditelusuri kebenarannya seperti apa. Tadi pagi juga dapat info, katanya anak-anak ada yang live di tiktok. Berarti kan bawa handphone, harusnya tidak boleh," kata dia.
Deden menyebut, isu yang berhembus pada pelaksanaan hari pertama TKA mampu menurunkan spirit para siswa.
"Isu-isu ini berkembang di anak-anak yang bisa menurunkan semangat."
"Kami sampaikan ke kepala cabang, seluruh kepala sekolah, itu tidak mungkin terjadi ketika anak-anak sudah masuk ke ruangan untuk TKA, apalagi bisa main handphone. Handphone-nya kan dikumpulkan. Ini upaya-upaya dari segelintir masyarakat yang memang ingin anak-anak kita jatuh nilainya. Sehingga dia tidak percaya diri. Nah, ini yang bahaya," ujar Deden.
Oleh karena itu, dia meminta kepada kepala cabang memonitoring isu yang beredar di media sosial.
"Apakah kejadian ini terjadi di Jabar, atau di daerah lain," katanya.
Perihal sanksi, dikatakan Deden, pihaknya akan menindaklanjuti sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan.
"Kita nanti lihat juknisnya seperti apa. Karena ini, kan baru investigasi. Saya mengimbau ke semua anak-anak, guru-guru berikan semangat, penguatan. Sebagai antisipasi hal-hal yang bisa meruntuhkan semangat," imbuh Deden.
Deden menegaskan, pelaksanaan TKA tidak menentukan kelulusan para siswa.
"TKA hanya untuk melihat kemampuan individu seorang dan tidak menentukan kelulusan. Tapi untuk menyiapkan diri kalau mau lanjutkan ke perguruan tinggi dengan validasi, nilai rapor dan sebagainya. Jadi saya imbau kepada semua jangan takut mengikuti TKA, minimal kita jadi tahu kemampuan diri sendiri," imbuh Deden. (*)
| Ruang Kelas SMP 1 Pasundan Roboh Akibat Sudah Lapuk, Tak Direnovasi Selama 32 Tahun |
|
|---|
| Respons Wakil Menteri Dikdasmen Soal Ramainya Petisi Penolakan TKA di Media Sosial |
|
|---|
| Hari Pertama TKA di Bandung, Wamen Atip Lakukan Peninjauan di Dua Sekolah |
|
|---|
| Ruang Kelas SMP 1 Pasundan Roboh, 6 Siswa Luka-Luka Hingga Harus Dibawa ke Rumah Sakit |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Ruang Kelas SMP Pasundan 1 Ambruk, 6 Siswa Luka-luka |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Wamendikdasmen-Atip-Latipulhayat-meninjau-para-siswa-di-SMAN-20-Bandung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.