Tata Kelola Hingga Pencegahan KLB, 2.700 Dapur MBG di Jabar Diperkuat Lewat Sosialisasi BGN

Rangkaian kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh berbagai pihak yang berperan langsung dalam pengelolaan dapur MBG.

BGN
Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Kedeputian Bidang Sistem dan Tata Kelola menggelar kegiatan Sosialisasi Kebijakan dan Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk wilayah Provinsi Jawa Barat, di Kota Bandung, mulai tanggal 28 hingga 30 Oktober 2025. 

Setiap dapur wajib menambah kapasitas produksi secara perlahan, dimulai dari 1.000 porsi, lalu meningkat ke 1.500, hingga mencapai jumlah maksimal sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh BGN.

Tantangan terbesar yang mereka hadapi di awal pelaksanaan, lanjut Faishal, adalah soal penyesuaian dalam menghitung kebutuhan bahan baku. Perbedaan estimasi sering kali menyebabkan bahan berlebih atau justru kurang dari yang dibutuhkan.

"Paling kendalanya kalau misalkan di dapur itu, kita perhitungan jumlah bahan baku bisa jadi kelebihan atau kekurangan," tuturnya.

"Tapi lamban laun kita menyesuaikan, dari ahli gizi sama akuntan untuk PO bahan baku itu seiring berjalannya waktu bisa menyesuaikan. Jadi bisa sesuai dengan kebutuhan dan gramasi," tambahnya.

Faishal juga menyoroti pentingnya kedisiplinan dalam menjalankan setiap prosedur, terutama yang berkaitan dengan kebersihan individu para pekerja dapur.

Menurutnya, ketelitian dalam menerapkan SOP menjadi benteng utama agar tidak muncul permasalahan kesehatan yang dapat berujung pada KLB.

"Ya jelas SOP itu harus dijalankan secara ketat, jadi mulai dari personal hygiene-nya, terus juga SOP-SOP yang harus diterapkan di dapur itu harus benar-benar diterapkan dengan sangat teliti, karena ini menyangkutnya dengan pangan, jadi pangan itu kan sangat sensitif, jadi jangan sampai ada hal-hal yang personal hygiene-nya dilupakan," pungkas Faishal.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved