Bandung Siap Bersaing di Sektor Wisata Medis dan Kesehatan Modern
Kota Bandung yang dikenal kreatif siap melangkah lebih jauh untuk berpotensi menjadi kota wisata kesehatan modern
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Siti Fatimah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kota Bandung yang dikenal kreatif siap melangkah lebih jauh untuk berpotensi menjadi kota wisata kesehatan.
Melalui seminar ‘ Mendorong Laju Pertumbuhan Ekonomi Melalui City Branding Kota Bandung’ Direktur Pemasaran PT Bio Farma (Persero) Kamelia Faisal, Chairman Melinda Hospital Group dr. Susan Melinda, Sp.OG, serta Manager Online Tribun Jabar Kisdiantoro berdiskusi akan potensi ini.
Kamelia Faisal menegaskan, penguatan citra Bandung tidak hanya bisa dilakukan lewat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, melainkan juga melalui sektor kesehatan.
“Banyak kota dan negara memperoleh devisa tinggi dari sektor kesehatan, sekarang dikenal istilah health tourism,” ujar Kamelia di Hotel Aryaduta, Rabu (22/10/2025).
Dalam konteks pengembangan kota, Kamelia mendorong agar Bandung memiliki identitas kuat yang menggabungkan inovasi, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
“Bandung bisa dikenal sebagai Green Hospital and Smart Health System City. Posyandu digital, vaksinasi berbasis teknologi, hingga edukasi gaya hidup sehat bisa menjadi kekhasan Bandung,” katanya.
Menurutnya, city branding tidak hanya soal promosi, tetapi juga reputasi dan nilai ekonomi. Ketika kota dikenal sehat dan inovatif, investor akan tertarik datang, ekonomi pun tumbuh.
“Kalau kita punya reputasi, kita punya daya tarik, kalau punya daya tarik, investor datang, ekonomi tumbuh, semua itu itu saling berhubungan,” tuturnya.
Manager Online Tribun Jabar, Kisdiantoro, menilai bahwa Bandung memiliki potensi luar biasa untuk mengembangkan wisata kesehatan berbasis sumber daya geologi.
“Di sekitar Bandung banyak sumber air panas seperti di Ciwidey, Lembang, Subang, dan Garut. Itu bisa dikembangkan menjadi wellness tourism atau bahkan geomedical tourism,” ujarnya.
Menurutnya, wisata kesehatan tidak bisa hanya mengandalkan mitos, tetapi harus berbasis riset.
“Ketika ini dikembangkan, harus ada parameter ilmiah suhu air, kandungan mineral, efek terapeutiknya agar bisa diukur manfaatnya secara medis,” kata Kisdiantoro.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar ekosistem wisata kesehatan tumbuh berkelanjutan.
“Misalnya, terapi di Ciwidey, tapi relaksasi dan kuliner sehatnya di Bandung. Pemerintah kota bisa mengintegrasikan semua potensi ini,” ujarnya.
| Hindari Pengendara Motor, Bus Damri Tabrak Pohon di Setiabudi Bandung, Sopir Sempat Terjepit |
|
|---|
| Taufik Nurrohim Sebut Pesantren Maju dan Adaptif terhadap Zaman |
|
|---|
| GOOLLLL, Luciano Guaycochea Antar Persib Unggul Cepat atas Persis Solo |
|
|---|
| Bupati Sumedang Minta Inspektorat Awasi Sejak Perencanaan, Kadis Cek Ricek Hasil Pembangunan |
|
|---|
| Anggota DPRD Jabar Taufik Nurrohim: Pesantren Bentuk Generasi Berakhlak dan Cinta Tanah Air |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.