Emas Antam Sudah Lebih dari Rp 2,3 Juta/Gram, Tertinggi Sepanjang Sejarah

harga emas menembus level di atas USD 3.700 per troy ounce, salah satu titik tertinggi sepanjang sejarah perdagangan emas. 

Penulis: Nappisah | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
EMAS MEROKET - Pelayan toko memperlihatkan emas batangan kepada calon konsumen di Toko Emas Buana, Jalan Ahmad Yani, Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/9/2025). Hari ini, Selasa 30 September 2025, harga emas Antam bahkan sudah menyentuh Rp2.322.000 per gram, sementara Galeri 24 dan emas UBS masing-masing berada di kisaran Rp2,2 juta per gram. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Beberapa pekan terakhir, harga emas menembus level di atas USD 3.700 per troy ounce, posisi yang disebut-sebut sebagai salah satu titik tertinggi sepanjang sejarah perdagangan emas. 

Hari ini, Selasa 30 September 2025, harga emas Antam bahkan sudah menyentuh Rp2.322.000 per gram, sementara Galeri 24 dan emas UBS masing-masing berada di kisaran Rp2,2 juta per gram.

Kondisi ini tak lepas dari gejolak global, mulai dari kebijakan moneter Amerika Serikat hingga konflik geopolitik yang terus membayangi.

Menurut Mochammad Rizaldy Insan Baihaqqy, dosen sekaligus pengamat ekonomi dari Universitas Islam Nusantara (Uninus), tren kenaikan ini bukanlah kebetulan. 

Dia menilai kombinasi antara ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, lonjakan permintaan dari bank sentral, serta meningkatnya ketidakpastian global membuat emas kembali berfungsi sebagai aset pelindung yang paling dicari. 

“Setiap kali ketidakpastian meningkat, investor cenderung menambah porsi portofolio mereka pada emas,” ujarnya, kepada Tribunjabad.id, Selasa (30/9/2025).

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Selasa 30 September 2025, Antam Rp2,322 Juta Per Gram, Galeri 24 dan UBS Meroket

Di pasar domestik, kata dia, dampaknya sudah jelas terasa.

Harga emas Antam kini menyentuh kisaran Rp 2,3 juta per gram, jauh lebih tinggi dibandingkan posisi awal tahun lalu yang masih berada di bawah Rp 1,5 juta per gram. 

Rizaldy menilai bahwa hingga akhir 2025, pergerakan emas di Indonesia akan sangat ditentukan oleh dinamika global dan nilai tukar Rupiah. 

Dia menyebut, jika skenario optimistis terwujud, yakni penurunan suku bunga global berjalan lebih cepat dan dolar AS melemah signifikan, harga bisa menembus Rp 2,5 hingga 2,6 juta per gram. 

Namun dalam kondisi moderat, harga cenderung bertahan di kisaran Rp 2,3 hingga 2,45 juta per gram.

Sementara itu, lanjut dia, jika dolar kembali menguat dan inflasi global turun lebih cepat, harga bisa terkoreksi ke rentang Rp 2,15 hingga 2,3 juta per gram.

Meski bergerak fluktuatif, prospek emas secara umum masih condong ke arah penguatan.

 Rizaldy menuturkan, arah suku bunga The Fed, pergerakan dolar, inflasi global, serta dinamika geopolitik akan menjadi faktor penentu yang tak bisa diabaikan.

 Selain itu, tren bank sentral dunia yang terus menambah cadangan emas juga akan memperkuat posisinya sebagai aset berjangka panjang. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved