Kekuatan Konstruksi Flyover Pasupati Masih Jadi Perhatian Usai Terdampak Kebakaran Saat Unjuk Rasa

Pemerintah Kota Bandung terus memantau dampak pembakaran videotrone di kawasan Cikapayang saat unjuk rasa beberapa pekan lalu.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
PEMBAKARAN - Foto ilustrasi pembakaran yang dilakukan kelompok massa berpakaian hitam melakukan pembakaran di pagar dan pelemparan ke area dalam Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (1/9/2025). Pemerintah Kota Bandung terus memantau dampak pembakaran videotrone saat unjuk rasa beberapa pekan lalu. Sebagaimana diketahui, videotrone itu sendiri berada tepat di bawah flyover. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kekuatan konstruksi Flyover Kusumaatmadja atau Pasupati di Kota Bandung masih menjadi sorotan.

Pemerintah Kota Bandung terus memantau dampak pembakaran videotron saat unjuk rasa beberapa pekan lalu.

Sebagaimana diketahui, videotron itu sendiri berada tepat di bawah flyover.

Pada saat itu kobaran api dari videotron yang dibakar sejumlah massa di Jalan Ir Juanda atau Cikapayang Dago membumbung tinggi hingga membakar bagian bawah Flyover Kusumaatmadja.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pengecekan Kementerian PUPR serta Balai Jalan dan Jembatan untuk memastikan kekuatan konstruksi Flyover Kusumaatmadja tersebut.

"Ini saya lagi menunggu mengenai kekuatan konstruksi Jalan Layang Kusumaatmadja setelah terjadi kebakaran besar di daerah Dago. Apakah memengaruhi konstruksi atau nggak, kita masih tunggu. Keliatannya mah nggak, mudah-mudahan aman semuanya," ujar Farhan, Senin (15/9/2025).

Farhan mengatakan perbaikan infrastruktur yang lain akan dilakukan perlahan karena harus menggunakan dana darurat dengan anggaran yang tidak terlalu besar dan kerugian pemerintah juga dipastikan tidak banyak.

Baca juga: Teka-teki Pemain Asing Persib yang Hilang Misterius Terjawab Sudah, Kini On Fire Hadapi ACL 2

"Kita perbaiki-perbaiki saja. Tapi yang lumayan berat ini perbaikan dari fasilitas milik pemerintah pusat ya, terutama jalan layang, kan banyak yang rusak juga," katanya.

Selain infrastruktur di Kota Bandung, pihaknya juga tentu akan memperhatikan kondisi mes MPR RI, bank di Jalan Ir Juanda, dan rumah makan Sambara yang turut dibakar masa saat aksi unjuk rasa yang berujung ricuh tersebut.

"Untuk Rumah Makan Sambara, puingnya sudah kita bantu bersihkan. Pak Gubernur, maupun Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sudah memberikan tawaran untuk jaring pengaman bagi para pekerjanya sambil menunggu operasional lagi restoran," ucap Farhan.

Sementara untuk bank yang terbakar, pihaknya akan berkoordinasi dengan manajemen untuk memastikan perbaikan setelah terdampak aksi unjuk rasa tersebut.

"Dua bank yang ada di Jalan Dago, kita mau ngobrol juga dengan para pemilik banknya mau diapain. Kemudian kita akan ngobrol juga untuk pemulihan bagi asosiasi atau ikatan pengusaha reklame Kota Bandung. karena ada beberapa reklamenya yang dirusak," katanya. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved