Bobotoh yang Jatuh dari Flyover Pasupati Ditagih Rp 192 Juta oleh RS, Ketua Viking Siap Open Donasi

Tobias membuka opsi untuk melakukan open donasi jika tagihan tersebut benar-benar dibebankan kepada Intan.

Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
TAKZIAH - Manajemen Persib Bandung dan Ketua Viking Persib Club saat takziah ke rumah keluarga bobotoh asal Cililin Bandung Barat, Rabu (11/6/2025). 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Manajemen Persib mengkonfirmasi mendapatkan keluhan soal tagihan Rp192 juta yang dilayangkan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kepada Intan Nuraeni, istri dari bobotoh asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang meninggal usai terjatuh dari Flyover Pasupati.

Head of Communication PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhi Pratama mendorong pihak Intan Nuraeni untuk kembali membuka komunikasi dengan RSHS terkait tagihan tersebut.

"Kami menyarankan untuk kembali berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, ke yayasan biar clear. Kita sama-sama mencari jalan keluar, setidaknya kita bebarengan mencari jalan keluar terbaik," kata Adhi usai takziah ke kediaman keluarga Intan, di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, KBB, Rabu (11/6/2025).

Adhi mengungkapkan, informasi terkait tagihan perawatan almarhum Nugraha masih simpang siur. Dia tak menampik adanya informasi jika tagihan perawatan Nugraha di RSHS Bandung telah dicover oleh pihak lain.

"Iya, kami juga baru tahu tadi, dari pihak keluarga masih simpang siur, ada yang bilang kurangnya Rp 6 juta, ternyata (tagihannya) lebih dari Rp100 juta," ujarnya.

Di lokasi yang sama, Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar mengutarakan hal senada.

Dia mendorong pihak Intan untuk kembali mengkonfirmasi soal tagihan yang dibebankan kepada RSHS Bandung kepada Intan.

"Hari minggu kemarin Pak Bupati ke sini, menyampaikan apa yang menjadi kekurangan, ternyata kan mendapatkan informasi keluarga ada tunggakan Rp 6 juta. Nah ternyata setelah dicek lagi, tunggakannya Rp192 juta, karena ada kesimpangsiuran informasi tersebut kami menyarankan pihak keluarga berkomunikasi kembali dengan pihak rumah sakit, yang sebenarnya tunggakan itu berapa nilainya," kata Tobias.

Tobias membuka opsi untuk melakukan open donasi jika tagihan tersebut benar-benar dibebankan kepada Intan.

"Kalau memang ada angka yang pasti, kita akan sama-sama tolong menolong mencari jalan keluar tersebut. (open donasi) Itu salah satu opsi, karena yang Rp192 juta, bukan yang sedikit. Tapi kalau bekerja sama bergotong royong mudah mudahan bisa terpenuhi," ujarnya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved