Sekolah Seni Rakyat Longser: Dari Saung ke Kelas Model Edu Tourism yang Aman, Lucu, dan Berdaya

Model Sekolah Seni Rakyat (SSR) Longser Bandoengmooi memberikan keluasan ruang ajar di sekolah maupun di masyarakat

Editor: Siti Fatimah
Dok SSR Longser Bandoengmooi d
SSR Longser Bandoengmooi 

yang menggembirakan. Ini pengalaman budaya yang ringkas, aman, dan penuh tawa namun meninggalkan bekal keterampilan komunikasi, keberanian tampil, dan empati sosial.

SSR Longser Bandoengmooi
SSR Longser Bandoengmooi (Dok SSR Longser Bandoengmooi d)

Menjaga Api Longser Tetap Menyala

SSR Longser Bandoengmooi berdiri di simpang jalan antara pelestarian dan inovasi.

Di satu sisi, kami menghormati pakem: bahasa, gestur, nilai. 

Di sisi lain, kami menyederhanakan teknik dan memodernkan penyampaian agar siswa SD–SMA dan keluarga urban bisa langsung terlibat.

Inilah pelestarian yang produktif: seni tradisi menjadi ruang publik yang relevan, menyatukan warga, dan menguatkan ekonomi kreatif lokal.

Di penghujung sore itu, barisan anak-anak mengulang gerak sederhana seraya tersenyum.

Orang tua memotret, para pelatih mengangguk puas. Longser, sekali lagi, membuktikan dirinya: kesenian rakyat yang rendah hati, namun kukuh sebagai jembatan belajar bersama.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat Inovasi Seni Nusantara (pendanaan 2025), didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved