Atasi Sampah di Desa Pagerwangi KBB, Mahasiswa Politeknik STIA LAN Bandung Luncurkan Program Syahdu

Program Syahdu merupakan inovasi pengelolaan sampah terpadu berbasis rumah tangga yang dihadirkan sebagai jawaban atas persoalan darurat sampah.

Politeknik STIA LAN Bandung
Mahasiswa Politeknik STIA LAN Bandung dan Pemerintah Desa Pagerwangi saat meluncurkan inovasi Program Syahdu dalam Magades di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (15/9/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mahasiswa Politeknik STIA LAN Bandung bersama Pemerintah Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, meluncurkan Program Sampah Yakin Aman Hasilkan Desa Unggul (Syahdu).

Peluncuran program tersebut bertepatan Laporan Akhir Magang Desa (Magades) mahasiswa Program Studi (Prodi) Administrasi Pembangunan Negara Politeknik STIA LAN Bandung di Desa Pagerwangi.

Program Syahdu merupakan inovasi pengelolaan sampah terpadu berbasis rumah tangga yang dihadirkan sebagai jawaban atas persoalan darurat sampah yang semakin memprihatinkan di wilayah desa.

Perwakilan dosen pembimbing Politeknik STIA LAN Bandung, Achmad Sodik Sudrajat, mengatakan, program Syahdu ialah contoh nyata penerapan ilmu Administrasi Pembangunan Negara di tingkat desa. 

Menurut dia, program itu lahir dari identifikasi masalah di lapangan, perencanaan partisipatif, hingga pelaksanaan dan evaluasi berbasis kolaborasi multistakeholder.

"Program Syahdu ini menunjukkan bahwa inovasi lingkungan bisa menjadi motor penggerak pembangunan di desa," kata Achmad Sodik Sudrajat dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/9/2025).

Pihaknya berharap, kehadiran inovasi itu dapat menekan volume sampah yang tidak terkelola, meningkatkan kualitas lingkungan, memperkuat budaya gotong royong, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru melalui pemanfaatan hasil daur ulang.

Ia mengatakan, inovasi Program Syahdu tersebut juga sejalan dengan Perpres Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan agenda pembangunan lingkungan berkelanjutan.

Selain program utama, pelaksanaan Magades di Desa Pagerwangi pun menghasilkan produk pendukung dari mulai modul pelatihan, SOP pengelolaan sampah, infografis edukasi, video sosialisasi, desain profil desa, dan lainnya.

"Semua produk ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas perangkat desa dan masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri serta berkelanjutan," ujar Achmad Sodik Sudrajat.

Sementara Kepala Desa Pagerwangi, Agus Ruhidayat, menyampaikan, program Syahdu bukan sekadar program kebersihan, tetapi gerakan bersama untuk membangun kesadaran dan partisipasi warga dalam mengelola sampah secara berkelanjutan.

Bahkan, mahasiswa Politeknik STIA LAN Bandung juga terlibat aktif bersama Pemerintah Desa Pagerwangi dalam menyusun Rancangan Peraturan Kepala Desa sebagai landasan hukum pelaksanaan program tersebut.

Agus mengatakan, rogram SYAHDU mengintegrasikan dua proyek utama, yakni karung, ember, dan kompos atau biasa disebut Kang Empos untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos, serta ecobrick untuk mengolah sampah plastik menjadi bata ramah lingkungan.

"Kedua metode ini dirancang secara sederhana, murah, dan mudah diaplikasikan di tingkat rumah tangga, bahkan menciptakan peluang ekonomi baru, karena hasil daur ulangnya bisa dimanfaatkan," kata Agus Ruhidayat.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved