Rekam Jejak Ikhlas Thamrin, Penemu Bobibos Bahan Bakar dari Jerami yang Teken MoU dengan KDM

Sosok Ikhlas Thamrin menjadi figur yang berhasil merumuskan bahan bakar berbahan dasar jerami dan menciptakan gagasan baru bagi sektor energi.

INSTAGRAM @DEDIMULYADI71
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kanan) dengan penemu Bobibos Muhammad Ikhlas Thamrin (tengah) seusai penandatanganan nota kesepahaman di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Sabtu (15/11/2025). 

"Dua minggu panen, kita langsung bekerjasama, langsung dibuat jadi bahan bakar. Kurang lebih dua minggu lagi nanti bahan bakar akan diproduksi masal di Lembur Pakuan. Bismillah," ungkap Dedi Mulyadi.

"Siap," balas Thamrin sembari tersenyum.

"Jangan usah dulu pakai lembaga pemerintah, lama. Pakai lembaga KDM aja," lanjut Dedi Mulyadi, menandakan komitmennya menyediakan permodalan.

Informasi dari situs resmi Bapenda Jawa Barat menunjukkan bahwa uji coba energi alternatif ini menjadi pembuktian bahwa limbah jerami memiliki potensi besar sebagai sumber energi baru.

Bobibos atau Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos ini dikembangkan sebagai bahan bakar nabati dari jerami yang biasanya dibakar selepas panen.

Konsep tersebut dirancang agar petani dapat memperoleh nilai ekonomi ganda dari hasil panen dan limbahnya.

Di Lembur Pakuan, Dedi Mulyadi melakukan pengujian langsung menggunakan mesin traktor diesel dan hasilnya menampilkan performa yang memuaskan, mulai dari tarikan mesin hingga kualitas asapnya.

Hasil uji laboratorium oleh Lemigas mencatat angka oktan Bobibos mencapai 98,1.

Potensi ekonomi yang muncul dari inovasi ini dinilai cukup besar bagi kawasan pertanian.

Dengan konversi jerami mencapai 3.000 liter per hektar, wilayah Lembur Pakuan yang memiliki kapasitas 1.000 hektar berpeluang menghasilkan jutaan liter bahan bakar.

Untuk mempercepat realisasi, disepakati kerja sama yang menitikberatkan pada pelaksanaan cepat dengan memanfaatkan fasilitas dan lahan yang telah ada tanpa proses birokrasi yang panjang.

Produk turunan dari pengolahannya pun bernilai, seperti pakan ternak yang diprediksi mencapai 2.000 ton dari 500 hektar serta pupuk hasil sampingan proses tersebut.

Dengan demikian, siklus pertanian dapat menghasilkan pangan, energi, pakan ternak, dan pupuk dalam satu rangkaian berkelanjutan.

Rencana pendistribusian mencakup pembangunan Bobibos Mini di tingkat desa, sehingga warga termasuk kelompok ibu-ibu PKK dapat ikut serta menjual produk tersebut.

Langkah ini diharapkan menekan harga jual dan membantu mengurangi ketergantungan nasional terhadap subsidi energi.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kanan) dengan penemu Bobibos Muhammad Ikhlas Thamrin (tengah) seusai penandatanganan nota kesepahaman di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Sabtu (15/11/2025).
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kanan) dengan penemu Bobibos Muhammad Ikhlas Thamrin (tengah) seusai penandatanganan nota kesepahaman di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Sabtu (15/11/2025). (INSTAGRAM @DEDIMULYADI71)
Sumber: Bangka Pos
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved