Pasar Tradisional Kalipucang di Pangandaran Terendam Banjir, Ratusan Pedagang Gigit Jari

Pasar Kalipucang di Pangandaran sudah tiga hari terendam banjir akibat luapan air Sungai Citanduy dan pasang air laut.

Penulis: Padna | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Jabar/ Padna
TERENDAM BANJIR - Kondisi terkini Pasar Kalipucang di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang ikut terdampak banjir, Rabu (12/11/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Tak hanya ruas jalan, permukiman, dan lahan pertanian, area Pasar Tradisional Kalipucang di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, juga ikut terdampak banjir.

Pasar tersebut ternyata sudah tiga hari terendam banjir akibat luapan air Sungai Citanduy dan pasang air laut.

Banjir merendam area pasar dan berdampak terhadap aktivitas jual beli. Bahkan, pada Rabu (12/11/2025) pagi suasana di pasar itu terlihat sepi tanpa warga yang membeli.

Akibat dilanda banjir, jual beli di pasar sepi, penghasil pedagang turun drastis hingga sebagian pedagang menutup kiosnya.

Seorang pedagang sayuran di pasar tradisional Kalipucang, Lia (40), menyebut ketinggian banjir di dalam pasar itu mencapai sekitar 50 sentimeter.

Baca juga: Ruas Jalan Raya Nasional Kalipucang Masih Terendam Air, Akses lalu Lintas Tersendat

"Dampaknya rugi banget, dagangnya enggak lancar lah. Ini juga yang beli cuma warga yang sudah pesan saja," ujar Lia kepada Tribun Jabar disela sela aktivitasnya di pasar tradisional Kalipucang.

Meskipun memang, untuk aktivitas jual beli sebagian pedagang pindah sementara ke depan lokasi yang tidak terendam banjir.

Sementara pedagan lainnya, Aki (50), mengatakan debit air naik pada hari Senin (10/11) pagi.

"Kemudian debit air meningkat itu sejak hari Selasa kemarin pagi. Ketinggiannya itu mencapai 60 sentimeter. Namun debit air sekarang masih naik lagi," katanya.

Menurutnya, banjir terjadi akibat luapan air sungai Citanduy dan pasangannya air laut. Ditambah intensitas hujan dari hulu sungai yang masih deras. 

"Kita dagangnya terkendala, biasanya ramai sekarang tidak ada pembeli. Pedagang terdampak banjir di sini, itu lebih dari 200 orang. Ya, sama semuanya sepi," ucap Aki. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved