Bupati Pangandaran Ajak Generasi Penerus Jadikan Hari Pahlawan Momentum Lanjutkan Perjuangan

Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menyebut peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar seremonial.

Penulis: Padna | Editor: Giri
Tribun Jabar/Padna
TABUR BUNGA - Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, saat melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (10/11/2025) pagi.  

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menyebut peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar seremonial. Ini menjadi momentum mengenang dan meneladani semangat perjuangan para pahlawan.

Dia mengungkapkan itu saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (10/11/2025) pagi.

"Kegiatan ini bukan hanya memperingati, tapi mengenang perjuangan para pahlawan. Sebagai generasi penerus, kita harus melanjutkan perjuangan mereka dengan karya dan aksi nyata," ujar Citra dalam sambutannya.

"Kita harus belajar dan bekerja dengan baik. Mari kita buktikan dengan karya-karya nyata," katanya.

Kegiatan dilanjutkan dengan tabur bunga di makam para pahlawan. 

Baca juga: Pangandaran Segera Miliki Puskeswan yang Akan Beroperasi 2026, Masih Tunggu Perbup

Tercatat, ada 31 makam di TMP Pangandaran yang merupakan tempat peristirahatan para pejuang kemerdekaan.

Upacara tersebut juga dihadiri sejumlah anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Satu di antaranya Ading, veteran kelahiran tahun 1926 yang masih aktif mengikuti kegiatan kenegaraan.

Ading mengaku pernah menyaksikan langsung masa penjajahan Belanda, Jepang, Sekutu, hingga peristiwa gerombolan tahun 1965 di wilayah Pangandaran.

Baca juga: Siaga Banjir di Pangandaran, Debit Sungai Citanduy Meningkat Drastis, Permukiman dan Sawah Terendam

"Teman-teman seangkatan saya sudah meninggal semua, tinggal saya yang masih hidup," ucap Ading dengan terbata-bata.

Dia mengatakan, Pangandaran dulu lebih gawat. "Rakyat hancur dan banyak yang tertembak. Kami harus bersembunyi dari penjajah,” ucap dia.

Pada usia senjanya, Ading yang telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Bintang Gerilya, berpesan kepada generasi muda agar terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved