Belajar Menanam hingga Mengolah, Siswa SLB Yakalimu Tunjukkan Kemandirian Lewat Hidroponik
Mereka tidak hanya belajar membudidayakan tanaman hidroponik, tapi juga praktik langsung membuat cemilan simping khas Purwakarta.
Penulis: Deanza Falevi | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi
TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sejumlah siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Yakalimu Wanayasa mengikuti kegiatan pembelajaran luar kelas di Almuhajirin Farm, Jalan Veteran, Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Selasa (11/11/2025).
Mereka tidak hanya belajar membudidayakan tanaman hidroponik, tapi juga praktik langsung membuat cemilan simping khas Purwakarta dari bahan sayuran organik, seperti pakcoy dan bunga telang.
Dengan penuh antusias, para siswa belajar mulai dari pemilihan bibit, teknik menanam, hingga proses panen tanaman hidroponik. Setelah itu, mereka berkesempatan mencoba mengolah hasil panen menjadi simping sayur, camilan khas Purwakarta yang biasanya berbahan dasar tepung tapioka.
Salah satu siswa, Dian Nurdiansyah, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. "Senang banget, nanti ilmunya mau diterapkan di sekolah," ujar Dian dengan antusias kepasa Tribunjabar.id, Selasa (11/11/2025).
Kepala Sekolah SLB Yakalimu, Siti Masitoh, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan keterampilan hidup (life skill) bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
"Maksud kami ke Almuhajirin ini untuk studi pengembangan hidroponik. Karena di sekolah kami juga sudah mulai menanam, jadi anak-anak bisa belajar lebih banyak dari tempat yang sudah maju seperti Almuhajirin Farm," katanya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan ini siswa diajak melihat bahwa sayuran tidak hanya bisa dimasak untuk lauk, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk olahan bernilai jual.
"Anak-anak juga kami libatkan praktik membuat simping dari daun pakcoy dan bunga telang agar mereka merasa senang dan tertantang untuk mencoba," ujarnya.
Sementara itu, pengelola Almuhajirin Farm, Eni Lestiorini, mengapresiasi semangat para siswa. Ia menilai, pelatihan ini bisa menumbuhkan kemandirian dan kreativitas anak-anak berkebutuhan khusus.
"Mereka luar biasa antusias. Awalnya mengira sayur cuma bisa dimasak, ternyata bisa juga jadi cemilan. Kami membekali mereka mulai dari teknik dasar hidroponik hingga pengolahan hasil panen," ujar Eni.
Dukungan kegiatan juga datang dari Politeknik Negeri Subang (Polsub) yang memiliki program pengabdian kepada masyarakat.
Wakil Direktur Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Polsub, Wiwik Endah Rahayu, menyebut SLB Yakalimu menjadi salah satu sasaran kegiatan pengabdian untuk membantu siswa difabel agar memiliki keterampilan dan usaha mandiri.
"Kami ingin mereka bisa mandiri lewat pelatihan hidroponik. Setelah bisa menanam sayuran atau buah-buahan, mereka kami ajarkan juga cara mengemas dan memasarkan hasilnya, bahkan melibatkan orang tua dalam pendampingan," ujar Wiwik.(*)
| Hadapi Darurat Sampah, Purwakarta Uji Coba Pengangkutan Organik ke Agroforestri Gunung Hejo |
|
|---|
| Kenalan Via Medsos, Mahasiswa Bunuh dan Rudapaksa Siswi SMP di Purwakarta: Jasad Disimpan di Kamar |
|
|---|
| Cuaca Ekstrem Bikin Harga Sayur di Purwakarta Melonjak, Cabai dan Selada Naik Dua Kali Lipat |
|
|---|
| Tekan Pengangguran, Purwakarta Dorong Warga Jadi TKI, Ada Puluhan Ribu Lowongan |
|
|---|
| Nada Gamelan dan Tari Remaja Desa Dangdeur Purwakarta, Harmoni Lestarikan Budaya Sunda |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Sejumlah-siswa-SLB-Yakalimu-Wanayasa-tampa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.