Pengamat Ekonomi: Pertumbuhan Ekonomi di Jabar Belum Berpihak pada Pekerja

Tidak seimbangnya antara laju pertumbuhan ekonomi dengan penyerapan tenaga kerja di Jabar menjadi sinyal belum pulihnya kondisi ekonomi.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah pencari kerja mengunjungi salah satu stan perusahaan pada gelaran Job Fair 2025, di Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/6/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi turut menyoroti anomali pertumbuhan ekonomi di Jabar triwulan III-2025. 

Dikatakan Acuviarta, kondisi ini menggambarkan pertumbuhan ekonomi Jabar belum berorientasi pada penciptaan lapangan kerja.

”Pertumbuhan ekonomi Jabar saat ini tidak mendorong penciptaan lapangan kerja secara optimal karena ditopang sektor-sektor padat modal, bukan padat karya. Sektor industri dan konstruksi justru melemah,” ujar Acuviarta, Sabtu (8/11/2025).

Menurut Acuviarta, tidak seimbangnya antara laju pertumbuhan ekonomi dengan penyerapan tenaga kerja di Jabar juga menjadi sinyal belum pulihnya kondisi ekonomi secara optimal.

”Secara absolut jumlah pengangguran turun dari 1,8 juta menjadi 1,78 juta orang, tetapi jika dibandingkan dengan kenaikan angkatan kerja, persentasenya justru naik,” katanya.

Tidak dipungkiri, kata Acuviarta, memang terjadi peningkatan sektor perdagangan, pertanian, serta akomodasi dan makan minum, meski tumbuh sangat tipis.

Sektor lain yang belum optimal adalah konstruksi, meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengklaim anggaran pembangunan infrastruktur meningkat signifikan.

”Sepanjang tahun ini, pertumbuhan tenaga kerja di sektor industri hanya naik 0,01 juta orang, angka ini terlalu kecil untuk ukuran sektor strategis,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved