Lelah Tunggu Janji 32 Tahun, Pedagang di Pangandaran Patungan Rp 40 Juta Demi Perbaiki Jalan Pasar

Aksi gotong royong itu lahir dari rasa kecewa yang sudah menumpuk selama bertahun-tahun terhadap janji pemerintah yang seolah hanya sebatas ucapan.

Penulis: Padna | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
dokumen pribadi
Suasana gotong royong pedagang pasar Pananjung Pangandaran dalam perbaikan jalan lingkungan pasar, Sabtu (1/11/2025) pagi 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Sudah lebih dari tiga dekade lamanya jalan di Pasar Pananjung, Kabupaten Pangandaran, dibiarkan rusak tanpa perbaikan.

Namun, di bawah terik matahari Sabtu (1/11/2025) pagi, semangat para pedagang terlihat membara. Mereka bahu membahu memperbaiki akses jalan pasar dengan cara swadaya, sebuah langkah nyata setelah menanti janji yang tak kunjung ditepati.

Aksi gotong royong itu lahir dari rasa kecewa yang sudah menumpuk selama bertahun-tahun terhadap janji pemerintah yang seolah hanya sebatas ucapan. Kini, mereka memilih berbuat nyata dengan tangan sendiri, tanpa lagi menunggu uluran dari pihak mana pun.

Perbaikan yang tengah dikerjakan mencakup pengerasan serta rabat beton di sejumlah titik yang selama ini menjadi langganan genangan air dan lumpur.

Di antara deru alat sederhana dan suara kerikil yang dihamparkan, tampak ibu-ibu pedagang ikut menenteng ember semen, sementara para pria sibuk meratakan jalan.

Pemandangan itu menjadi simbol kebersamaan dan tekad kuat masyarakat pasar untuk menciptakan lingkungan yang lebih layak.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Pananjung (HPPP) Pangandaran, H. Ujang Suryaman, menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini murni merupakan hasil inisiatif warga pasar sendiri.

Dana yang dipakai bersumber dari sisa dana sosial hasil urunan para pedagang yang biasanya disalurkan untuk kegiatan sosial seperti santunan anak yatim, kegiatan keagamaan, hingga bantuan kesehatan.

“Nah, sisanya ini sekitar Rp 40 juta kami gunakan untuk memperbaiki jalan pasar,” ujar Ujang Suryaman saat dihubungi Tribun Jabar, Sabtu (1/11/2025) pagi.

Ia menuturkan, keputusan memperbaiki jalan secara mandiri ini muncul karena sudah lebih dari 30 tahun kondisi akses di kawasan tersebut tidak tersentuh perhatian pemerintah.

Tak sedikit pedagang yang mengaku jenuh dan kecewa terhadap janji perbaikan yang terus diucapkan namun tak pernah terealisasi.

“Uang yang ditarik pemerintah (UPTD Pasar) dari pedagang itu tidak ada timbal baliknya, kami tidak merasakan manfaatnya,” katanya dengan nada kecewa.

Wakil Ketua HPPP, Ojat, menambahkan bahwa pengerjaan perbaikan ini dilakukan menyesuaikan dengan dana yang tersedia.

Dari hasil urunan sekitar Rp 40 juta, pihaknya memfokuskan perbaikan di area yang paling mendesak dan sering tergenang air.

“Kalau jalan yang tidak terlalu becek, paling hanya diurug pakai batu split. Kami kerjakan sebisanya dengan anggaran yang ada,” ucap Ojat.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved