Berita Viral

Fakta-fakta Viralnya KTP Diduga Milik WNA Israel di Cianjur, Ini Kata Dedi Mulyadi dan Disdukcapil

Sebuah unggahan yang menyebutkan ada WNA asal Israel memiliki KTP yang terbit di Cianjur, Jawa Barat, viral di media sosial. Apa kata pemerintah?

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TikTok @dedimulyadiofficial
JELASKAN KTP VIRAL - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian menjelaskan terkait adanya KTP diduga milik WNA Israel yang terbit di Cianjur. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah unggahan yang menyebutkan ada warga negara asing (WNA) asal Israel memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang terbit di Cianjur, Jawa Barat, viral di media sosial.

Unggahan tersebut awalnya dibagikan oleh akun Instagram @inf_official00 pada Jumat (24/10/2025).

Dalam foto yang dibagikan, ada sebuah KTP dengan nama pemilik berinisial AG.

AG tercatat lahir di Cianjur dan tinggal di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.

Unggahan tersebut meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Cianjur untuk mengusut dugaan KTP ilegal tersebut.

Lantas seperti apa fakta-fakta di balik viralnya KTP milik pria diduga WNA Israel tersebut?

1. Dedi Mulyadi Tanya Bupati Cianjur

Dedi Mulyadi bertanya langsung kepada Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian tentang viralnya WNA Israel tersebut.

Baca juga: Viral Rombongan Wisatawan asal Cianjur Telantar di Pangandaran Ulah Jasa Travel, Begini Kronologinya

"Ini saya bersama Bupati Cianjur. Tadi saya ditanya wartawan mengenai adanya warga negara Israel yang ber-KTP Cianjur, ini bagaimana penjelasannya?" kata Dedi Mulyadi dalam video yang dibagikan pada Senin (27/10/2025).

Wahyu Ferdian pun menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan ke Disdukcapil Kabupaten Cianjur.

Hasil dari pengecekan tersebut, tidak ditemukan data atas nama maupun NIK seperti dalam foto KTP yang viral.

"Jadi kami sudah cross-check baik sistem dan itu terkoneksi dengan sistem di nasional, baik menggunakan nama maupun NIK," kata Wahyu.

"Dan itu tidak ditemukan hasilnya, jadi KTP tersebut palsu, jadi membuat sendiri," lanjutnya.

Wahyu menegaskan bahwa Disdukcapil Cianjur tidak pernah mengeluarkan KTP yang dimaksud.

"Disdukcapil di Kabupaten Cianjur dan Disdukcapil manapun tidak ada yang mengeluarkan KTP tersebut," tegasnya.

Dedi Mulyadi menambahkan bahwa sistem Disdukcapil sudah terintegrasi secara nasional, sehingga tidak mungkin ada data yang berbeda antarwilayah.

"Disdukcapil kan terintegrasi, tidak mungkin satu dengan yang lainnya berbeda. Ini penjelasannya, mohon dipahami," ujar Dedi.

2. Disdukcapil Anggap KTP Palsu

Kepala Disdukcapil Cianjur, Asep Kusuma Wijaya menegaskan bahwa KTP yang viral itu tidak terdata dalam sistem administrasi kependudukan atau SIAK.

"Kami sudah cek datanya, tidak ada. Berarti KTP itu kami anggap palsu. Kalau ada fisiknya, kami juga bisa cek chip-nya," ujar Asep, dikutip dari Kompas.com, Senin (27/10/2025).

3. Lebih selektif

Asep juga menginstruksikan jajarannya untuk lebih teliti dan selektif saat memberikan pelayanan administrasi kependudukan.

"Kami tekankan kawan-kawan di Adminduk untuk senantiasa prosedural dan hanya memproses yang persyaratannya lengkap dan tertib," kata dia.

Baca juga: “Kami Mohon Maaf”: Travel Akui Kesalahan Usai Ratusan Wisatawan Cianjur Telantar di Pangandaran

Selain itu, Asep juga meminta anggotanya untuk senantiasa melaporkan apabila menemukan identitas kependudukan yang janggal atau mencurigakan.

"Sampaikan dulu ke pimpinan untuk bersama-sama kami periksa. Klarifikasi dan pengecekan persyaratan dokumen harus senantiasa dikedepankan," ucapnya.

4. Harap Masyarakat Urus Administrasi Langsung

Lebih lanjut, Asep juga berharap masyarakat bisa senantiasa mengurus administrasi kependudukan secara langsung, tidak diwakilkan apalagi memakai jasa pihak lain.

"Perekaman bisa dilakukan di semua kecamatan, dan pencetakannya ada di sepuluh titik, delapan di kecamatan, satu di pusat perbelanjaan, dan satu loket lagi di kantor," kata dia. 

"Mohon prosesnya dilakukan sendiri, jangan menyuruh orang lain (calo)," ujar Asep.

(Tribunjabar.id/Rheina) (Kompas.com/Firman Taufiqurrahman)

Baca artikel Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved