Demo di Jawa Barat

Menolak Hadir, BEM SI Sentil Acara Dialog dengan Pemerintah dan DPRD Jabar di Gedung Sate

BEM SI wilayah Jawa Barat memilih tidak hadir ke Gedung Sate, untuk dialog dengan Pemerintah dan DPRD Jabar, Rabu (3/9/2025). 

tribunjabar.id / Nazmi Abdurrahman
Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus di Jabar, menyampaikan aspirasinya di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (3/9/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) wilayah Jawa Barat memilih tidak hadir ke Gedung Sate, untuk dialog dengan Pemerintah dan DPRD Jabar, Rabu (3/9/2025). 

Melalui unggahannya di media sosial Instagram @BEMSI_Jabar, mereka mengapresiasi adanya inisiatif undangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV, mengenai penyelenggaraan forum aspirasi mahasiswa bersama Pemerintah Daerah Jawa Barat. 

"Terlepas dari itu, kami menilai forum yang dirancang Kemendiktisaintek melalui LLDikti Willayah IV memiliki keterbatasan fundamental," tulis unggahannya, Rabu (3/9/2025). 

Forum yang hanya melibatkan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), berisiko mereduksi nilai partisipasi publik yang bermakna karena mengeksekusi elemen-elemen masyarakat sipil lain yang terdampak kebijakan nasional maupun daerah.

"Demi terwujudnya demokrasi yang sehat, kami memandang dialog ini seharusnya bersifat inklusif dan melibatkan organisasi masyarakat sipil, komunitas, serikat pekerja, hingga kelompok-kelompok masyarakat lainnya," katanya.

Sejatinya, kata BEM SI, forum yang abai terhadap prinsip inklusivitas hanya akan menjadi simbolisme politik, bukan ruang aspirasi substantif.

KEPANASAN - Dedi Mulyadi saat berbicara dengan mahasiswa dalam dialog terbuka mahasiswa dengan pemerintah dan DPRD Jabar di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu 3 September 2025. Dialog kemudian pindah ke dalam gedung setelah mengeluh kepanasan.
KEPANASAN - Dedi Mulyadi saat berbicara dengan mahasiswa dalam dialog terbuka mahasiswa dengan pemerintah dan DPRD Jabar di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu 3 September 2025. Dialog kemudian pindah ke dalam gedung setelah mengeluh kepanasan. (nazmi abdurrahman/tribun jabar)

"Atas dasar itu, kami BEM Seluruh Indonesia Kerakyatan Wilayah Jawa Barat beserta seluruh kampus yang menjadi anggota kami secara tegas menolak menghadiri forum tersebut. Penolakan ini kami lakukan karena forum yang ditawarkan sejak awal dibangun secara eksklusif dan tidak mencerminkan semangat demokrasi partisipatoris," katanya.

Perjuangan mahasiswa, katanya, tidak pernah berdiri sendiri. Mahasiswa berpijak pada nilai-nilai kerakyatan, dan keberpihakan kepada masyarakat. 

"Maka, kami menolak segala bentuk forum yang menjadikan mahasiswa sekadar simbol legitimasi tanpa menghadirkan representasi masyarakat secara luas," ucapnya.

Sementara itu, acara yang sudah dimulai sejak pagi, hingga siang ini masih terus berlangsung. Sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus swasta di Jabar silih berganti menyampaikan aspirasinya. 

Adapun yang sudah menyampaikan aspirasinya masing-masing dari STIKES Budiluhur, Universitas Cipasung Tasikmalaya, Unisba, Universitas Teknologi Bandung dan Universitas Wanita Internasional.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved