Respons Dedi Mulyadi setelah Dikritik Warga Jabar soal Lapangan Kerja: Jangan Pilih-pilih

Dedi Mulyadi buka suara setelah kinerjanya terkait penyediaan lapangan pekerjaan dikritik oleh warga Jabar.

Tangkap layar YouTube Humas Jabar
KDM DIKRITIK - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi saat acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Selasa (19/8/2025). -- Dedi buka suara setelah kinerjanya terkait penyediaan lapangan pekerjaan dikritik oleh warga Jabar, Rabu (20/8/2025). 

Kemudian, 18,2 persen responden menyoroti persoalan sampah dan pengelolaannya sebagai masalah mendesak yang perlu segera diatas.

Di susul keamanan dan kriminalitas, termasuk geng motor (12,1 persen), serta pelayanan dan fasilitas kesehatan (13 persen).

Adapun masalah lain yang dinilai mendesak adalah penggulangan bencana banjir (4,9 persen), pelayanan masyarakat (4,6 persen), pengentasan kemiskinan dan transportasi (masing-masing 3,8 persen), serta pemberantasan korupsi dan ketersediaan air bersih (masing-masing 3,1 persen).

Tidak puas soal lapangan kerja

Peneliti Litbang Kompas.com, Rangga Eka Sakti, mengatakan masyarakat merasa belum puas terhadap kinerja Pemprov Jabar dalam menanggapi persoalan paling mendesak, yaitu lapangan pekerjaan.

67,2 persen responden tidak puas dengan kinerja Dedi Mulyadi - Erwan dalam mengatasi masalah lapangan kerja dan pengangguran. Hanya 31,4 persen yang menyataka puas.

“Soal lapangan kerja paling kentara. Masyarakat merasa lapangan kerja sangat sempit dan berharap segera diselesaikan. Tingkat kepuasan sangat rendah,” ujar Rangga saat diwawancarai via Zoom, Jumat (15/8/2025), dikutip dari Kompas.com.

Kemudian, 60,4 persen responden juga tidak puas dengan kinerja Pemprov Jabar dalam menyelsaikan persoalan kemiskinan.

Di sisi lain, kepuasan publik relatif tinggi pada beberapa aspek lain.

Baca juga: Kirab Budaya HUT Jabar Sisakan 14 Ton Sampah dan Bau Kotoran Kuda di Jalanan Kota Bandung

Sebanyak 66,1 persen responden puas dengan ketersediaan pelayanan publik, 65,7 persen puas dengan kecepatan pelayanan publik, dan 66 persen puas terhadap pengembangan pariwisata serta infrastruktur penunjangnya.

Metode Penelitian

Sebagai informasi, metode penelitian survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas dari tanggal 1-5 Juli 2025.

Terdapat 400 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Barat.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, “margin of error” penelitian +/- 4,9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. 

Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).

(Tribunjabar.id/Salma Dinda) (Kompas.com/Faqih Rohman/David Oliver)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved