BSI Catat Laba Rp5,57 Triliun di Triwulan III 2025, Bisnis Emas Jadi Motor Pertumbuhan

Salah satu motor utama pertumbuhan BSI adalah bisnis emas, yang mencatat lonjakan 72,82 persen

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Dok BSI
PAPARAN KINERJA - (kiri-kanan). Penyampaian kinerja Triwulan III BSI disampaikan oleh Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo (tengah), Direktur Risk Management Grandhis H.Harumansyah (paling kiri), Wakil Direktur Utama Bob T.Ananta (dua dari kiri), Direktur Finance & Strategy Ade Cahyo Nugroho (empat dari kiri), Direktur Sales & Distribution Anton Sukarna (paling kanan) di Kantor Pusat BSI (29/10). 

Kualitas pembiayaan pun tetap terjaga. Non Performing Financing (NPF) gross berada di level 1,86 persen, membaik dari periode sebelumnya dan lebih rendah dibanding rata-rata industri.

Sementara itu, Direktur Finance and Strategy BSI Ade Cahyo Nugroho menambahkan, pihaknya terus memperkuat transformasi digital untuk menopang ekspansi bisnis.

 “Kami fokus memaksimalkan infrastruktur IT agar layanan makin efisien, cepat, dan menjangkau lebih luas,” ujarnya.

Hingga akhir triwulan III, pihaknya memiliki 22,6 juta nasabah, didukung ekosistem digital yang tumbuh pesat. 

Aplikasi BYOND by BSI telah digunakan 5,23 juta pengguna, naik 164 persen sepanjang tahun. 

Baca juga: BSI Hadirkan Mobil Musholla hingga Panggung Hiburan di Pesta Rakyat HUT ke-80 RI

Selain itu, bank hasil marger ini memiliki 5.859 jaringan ATM/CRM, 126 ribu agen, 22 ribu mesin EDC, 527 ribu merchant QRIS, dan 34 ribu pengguna BEWIZE by BSI.

Untuk segmen UMKM, BSI juga meluncurkan portal Salam Digital guna mempermudah pengajuan pembiayaan mikro secara daring.

"Hasilnya, pembiayaan UMKM mencapai Rp50,25 triliun, dengan porsi pembiayaan inklusif makroprudensial di angka 34,24 persen per September 2025," jelasnya. 

Anggoro menegaskan, pihaknya terus memperkuat peran dalam mendukung program Asta Cita Pemerintah. 

Beberapa kontribusi nyata di antaranya: pembiayaan KUR Syariah sebesar Rp25 triliun untuk 308 ribu nasabah, program KPR subsidi (FLPP) dengan realisasi 22 ribu unit senilai Rp3,3 triliun, dukungan terhadap Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Aceh, program Makan Bergizi Gratis (MBG), pengembangan ekonomi hijau, serta pengelolaan zakat dan wakaf produktif melalui BSI Maslahat.

Sejak merger hingga September 2025, BSI telah menghimpun zakat perusahaan sebesar Rp849 miliar. 

Dana tersebut disalurkan untuk pemberdayaan umat di bidang sosial, pendidikan, dakwah, ekonomi, dan kesehatan, menjangkau lebih dari 270 ribu penerima manfaat. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved