13 Murid SD Alami Gejala Keracunan, Program MBG di Kesenden Cirebon Dihentikan Sementara

Dugaan Keracunan MBG di SDN Kesenden

Sebelumnya dugaan kasus keracunan makanan MBG di SDN Kesenden sempat ramai diperbincangkan di media sosial. 

Namun hasil penelusuran tim gizi dan tenaga medis menemukan bahwa gejala mual para murid bukan disebabkan oleh makanan yang tercemar, melainkan karena kondisi tubuh yang belum sarapan sejak pagi.

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kejaksan Kesenden, Igo Prasetia, menjelaskan pihaknya langsung bergerak cepat setelah menerima laporan adanya murid yang mengeluh mual usai makan MBG.

Baca juga: Misteri Pergantian Saddil Ramdani oleh Adam Alis Setelah Kartu Merah Luciano, Ini Penjelasan Hodak

"Sejak ada info awal hari Rabu siang itu, kami langsung koordinasi dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan pihak sekolah."

"Kami juga dampingi murid yang mengalami gejala,” ujarnya, Jumat (24/10/2025).

Awalnya, hanya tiga murid yang mengeluh mual dan langsung dibawa ke Puskesmas Kejaksan.

Namun, setelah petugas datang ke sekolah, ditemukan tambahan sepuluh murid lain dengan gejala serupa.

Dari hasil pemeriksaan medis, diketahui bahwa salah satu murid memiliki riwayat maag dan belum makan sejak malam sebelumnya.

Menu yang dikonsumsi pagi itu berupa nasi goreng margarin dan susu stroberi.

“Menurut ahli gizi kami, perpaduan susu dan margarin pada perut kosong bisa memicu mual, apalagi bagi anak dengan maag,” kata Igo.

Ia menambahkan, dugaan kuat penyebab mual bukan karena makanan MBG yang terkontaminasi, tetapi karena intoleransi tubuh terhadap bahan makanan tertentu dan kondisi anak yang belum sarapan.

Dari total 127 murid yang makan, hanya 13 anak yang mengalami gejala ringan dan seluruhnya kini telah pulih.

Aktivitas belajar di SDN Kesenden pun sudah kembali normal. (*)