13 Murid SD di Cirebon Diduga Keracunan Menu MBG, Alami Mual dan Sakit Perut

13 siswa dari kelas 3 dan kelas 4 SD Negeri Kesenden mengalami gejala mual dan sakit perut usai menyantap menu MBG yang disalurkan ke sekolah mereka.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
WAWANCARA - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty. Dugaan kasus keracunan dari Makan Bergizi Gratis (MBG) muncul juga di Kota Cirebon. 

"Saya belum bisa menyampaikan hasilnya karena belum tahu kebenarannya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty mengungkapkan, dugaan awal bahwa insiden tersebut berkaitan dengan konsumsi MBG.

“Peristiwa itu diduga keracunan pangan yang berkaitan dengan konsumsi MBG."

"Namun kami belum bisa memastikan penyebab pastinya,” ujar Maria. 

Ia menjelaskan, penyebabnya bisa bermacam-macam, baik dari pertumbuhan mikroba maupun intoleransi terhadap bahan makanan.

“Belum bisa dipastikan apakah karena adanya pertumbuhan bakteri, jamur atau mikroba di dalam pangannya. Atau karena memang adanya intoleransi,” ucapnya.

Baca juga: 12 Pelajar SDN Margamulya Tasikmalaya Korban Keracunan MBG Sudah Sekolah, 1 Siswa Pemulihan

dr Siti juga menyebut menu MBG yang disajikan hari itu terdiri dari nasi goreng jagung, chicken katsu, tempe tepung, tumis bok choy dan susu stroberi.

“Kalau dilihat, tampilannya menarik, tapi komposisinya memang kandungan lemaknya lumayan tinggi,” jelas dia.

Dari total 127 siswa yang menyantap MBG di SDN Kesenden, hanya 13 anak yang mengalami gejala.

Bahkan satu anak sempat dirujuk ke RS Sumber Kasih karena demam dan mual.

“Anak itu memang dari semalam tidak makan. Pagi harinya saat diminta sarapan, katanya nanti saja nunggu MBG."

"Jadi mungkin kondisi tubuhnya sudah dua kali waktu makan terlewati,” katanya.

dr Siti memastikan seluruh siswa kini sudah membaik dan berada di rumah masing-masing.

“Alhamdulillah, SD-SD lainnya setelah disisir oleh Puskesmas Kejaksaan tidak ada penambahan korban,” ujarnya.

Pihaknya juga telah mengirimkan sampel makanan ke Laboratorium Kesehatan Daerah Jawa Barat untuk uji kandungan lebih lanjut.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved