Lapak-lapak Pedagang di Pasar Darurat Jungjang Cirebon Kini Rata, Dibongkar Pakai Alat Berat

Lapak-lapak pedagang pasar darurat yang berdiri bertahun-tahun di tengah jalan itu akhirnya diratakan dengan tanah.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
BANGUNAN DIBONGKAR - Pembongkaran lapak pedagang di Jalan Ki Hajar Dewantara, Desa Jungjang, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Senin (15/9/2025). Sejak pukul 07.00 WIB, lapak-lapak pedagang pasar darurat yang berdiri bertahun-tahun di tengah jalan itu akhirnya diratakan dengan tanah. 

Menurut Wisma, sebelum turun membongkar pihaknya lebih dulu menggelar rapat koordinasi lintas instansi dan mensosialisasikan surat pemberitahuan kepada para pedagang.

“Alhamdulillah, proses berjalan lancar. Kami apresiasi dukungan warga Jungjang dan masyarakat Kabupaten Cirebon. Semuanya kondusif sesuai rencana,” jelas dia.

Kini, akses Jalan Ki Hajar Dewantara kembali lega.

Tak ada lagi deretan bangunan pasar darurat yang selama ini memakan badan jalan.

Sementara pada Agustus 2025 lalu, Bupati Cirebon, Imron bersama jajaran Forkopimda turun langsung melakukan sosialisasi ke para pedagang yang lapaknya akan dibongkar. 

Saat itu, sempat diwarnai penolakan pedagang.

Awalnya, kegiatan berjalan kondusif.

Namun, sejumlah pedagang menghadang rombongan dan menyuarakan penolakan mereka.

Dalam dialog terbuka, Imron menegaskan relokasi dilakukan demi kepentingan bersama.

“Kedatangan saya bersama Forkopimda untuk meninjau Pasar Desa Jungjang yang berdiri di atas Jalan Ki Hajar Dewantara. Berdasarkan surat edaran PUTR, hari ini merupakan hari terakhir pedagang menempati lokasi pasar darurat ini,” ujar Imron saat itu.

Ia menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan lokasi pengganti di lahan milik Polri.

“Kami sudah sediakan pasar darurat baru yang lebih tertata di atas lahan milik Polri. Relokasi ini untuk kemaslahatan bersama,” katanya.

Meski demikian, sebagian pedagang menuntut pemerintah membangun pasar permanen agar tidak terus berpindah-pindah.

Baca juga: Truk Boks Hantam Truk Tronton yang Mogok di Cirebon, Cairan Merah di Bawah Kabin Bikin Salfok

Salah satunya H. Nani, yang khawatir pendapatan menurun bila kembali dipindahkan.

“Kalau pindah ke pasar darurat lagi, nanti kalau pembelinya sepi, kami susah menebus kios. Harapan kami pasar permanen segera dibangun, biar tidak pindah-pindah terus,” ujar Nani.

Dialog berlangsung alot, namun pemerintah tetap memastikan relokasi berjalan sesuai jadwal.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved