Sepasang Remaja Kembar Jadi Kurir Sabu di Ciamis, Operasi Antik Lodaya 2025 Ungkap Fakta Gelap

Peredaran zat terlarang yang terbongkar sepanjang operasi tersebut memperlihatkan bahwa bahaya narkotika tidak lagi berkutat pada kelompok dewasa.

|
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
ILUSTRASI TERSANGKA - Satuan Reserse Narkoba Polres Ciamis berhasil mengamankan tujuh tersangka dengan berbagai peran, mulai dari kurir hingga pengedar, dalam operasi yang digelar pada 6–15 November 2025. Sebanyak 4 tersangka di antaranya berusia 17-21 tahun. 
Ringkasan Berita:
  • Operasi Antik Lodaya 2025 di Ciamis menyingkap keterlibatan dua remaja kembar 17 tahun sebagai kurir sabu, memperlihatkan semakin dekatnya ancaman narkoba dengan dunia pelajar. 
  • Polisi menangkap total tujuh tersangka dengan berbagai peran, lengkap dengan beragam barang bukti narkoba dan obat keras. 
  • Polres Ciamis menegaskan mereka terus memperketat pengawasan dan edukasi pencegahan agar generasi muda tidak semakin terseret penyalahgunaan narkotika.

 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS – Dua remaja kembar berusia 17 tahun menjadi pusat perhatian dalam Operasi Antik Lodaya 2025, setelah aparat menemukan keduanya terlibat sebagai kurir sabu.

Kasus ini menambah daftar panjang potret kelam yang memperlihatkan bagaimana ancaman narkoba kini semakin merangsek ke tengah kehidupan generasi muda.

Peredaran zat terlarang yang terbongkar sepanjang operasi tersebut memperlihatkan bahwa bahaya narkotika tidak lagi berkutat pada kelompok dewasa.

Fenomena yang terungkap dalam rentang 6 sampai 15 November 2025 ini justru menampilkan wajah baru persoalan, yakni keterlibatan anak-anak usia sekolah.

Satuan Reserse Narkoba Polres Ciamis mencatat total tujuh pelaku berhasil dibekuk, masing-masing memiliki peran berbeda mulai dari pengantar barang hingga pengedar.

Jumlah tersebut melampaui target awal, yang sebenarnya hanya menetapkan lima sasaran operasi.

Kasat Narkoba Polres Ciamis AKP R.E. Budhi melalui Kaur Bin Ops Satres Narkoba Ipda Asep Nanang Herdiana menuturkan bahwa temuan tambahan itu muncul dari hasil penelusuran lanjutan petugas di lapangan.

Menurutnya, realitas tersebut menggambarkan bahwa alur peredaran narkoba dan obat terlarang kini bergerak semakin masif dan sulit dibendung, bahkan menyeret mereka yang masih berada di fase usia produktif.

“Yang memprihatinkan, ada pelaku yang masih di bawah umur. Ini membuktikan bahwa jaringan peredaran narkoba sudah menyasar ke generasi muda,” ujar Ipda Asep saat ditemui di ruangannya, Selasa (18/11/2025).

Dari seluruh tersangka, dua pelaku yang menjadi perhatian utama adalah sepasang kembar berinisial TMP dan RRP. Keduanya diketahui mengemban tugas sebagai kurir sabu dan tertangkap membawa sabu seberat 7,15 gram yang dibalut menggunakan tisu dan lakban.

Selain pasangan kakak-adik tersebut, aparat juga menahan lima tersangka lainnya yang terlibat pada jaringan berbeda:

DRG (39) berperan sebagai kurir sabu dengan barang bukti 1,2 gram sabu serta satu handphone.

RAJ (20) yang kedapatan membawa obat keras berupa 450 butir Tramadol, 50 Hexymer, dan 10 Alprazolam (Alganax).

DK (41) bertindak sebagai kurir sabu, bersama barang sitaan 3,31 gram sabu, bong, pipet kaca, dan handphone.

KPPF (20) tertangkap membawa tembakau sintetis, Alprazolam, Clonazepam, Tramadol, dan Trihexyphenidyl.

DAH (21) berstatus pengedar, dengan barang bukti puluhan butir Tramadol dan Alprazolam, serta motor Honda PCX.

Ipda Asep menjelaskan bahwa seluruh tersangka kini tengah berada dalam proses pemeriksaan mendalam untuk menelusuri jaringan yang lebih luas, sekaligus memastikan apakah masih ada pelaku lain yang belum terungkap.

Ia menambahkan bahwa lembaganya bertekad memperkuat pengawasan, terutama pada lingkungan pendidikan.

“Selain penindakan, kami juga terus menggalakkan penyuluhan ke sekolah dan masyarakat. Tujuannya agar generasi muda tidak mudah terjerat dalam penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.

Rangkaian penangkapan dalam Operasi Antik Lodaya 2025 tersebut memperlihatkan bagaimana ancaman narkoba sudah tidak mengenal batas wilayah, usia, maupun latar belakang, dan kini telah memasuki ruang-ruang kehidupan pelajar serta remaja.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved