Ciamis Kian Mengilap Jadi Kota Kecil Terbersih di ASEAN, Diapresiasi Tim Visitasi Makuta Binokasih
Mengandalkan kekuatan budaya warga dan kepemimpinan, Ciamis menunjukkan bahwa kebersihan merupakan hasil pembiasaan, bukan sekadar fasilitas.
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Kabupaten Ciamis kembali menguatkan posisinya sebagai salah satu daerah yang diapresiasi atas komitmennya merawat kebersihan lingkungan, sebuah rekam jejak yang semakin menancap kuat di tingkat nasional maupun internasional.
Reputasi tersebut tidak lahir dari teknologi pengolahan sampah yang mutakhir ataupun belanja anggaran yang besar, melainkan dari pola hidup warga yang memiliki disiplin tinggi dalam menjaga kerapian lingkungan tempat tinggal mereka.
Momentum tersebut menjadi perhatian utama Tim Visitasi Anugerah Makuta Binokasih Provinsi Jawa Barat ketika mereka melakukan penilaian di Pendopo Bupati Ciamis pada Jumat (14/11/2025), di mana suasana kunjungan berubah menjadi ruang dialog mengenai budaya bersih yang telah menjadi ciri khas masyarakat Ciamis.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, menegaskan bahwa karakter masyarakat yang terbiasa hidup bersih merupakan kekuatan terbesar daerahnya.
“Ciamis tidak punya teknologi pengelolaan sampah yang canggih. Kami hanya terus mengajak dan memotivasi masyarakat. Itu modal terbesar kami,” ujar Herdiat.
Baca juga: Ciamis Kota Kecil Terbersih di ASEAN: Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Jadi Panutan Nasional
Gerakan Jumat Bersih atau Jumsih yang secara rutin dijalankan hampir di seluruh kecamatan telah membentuk kebiasaan kolektif yang melekat dalam aktivitas harian warga, membuat upaya menjaga lingkungan bukan lagi sekadar program, tetapi kebiasaan yang tumbuh dari kesadaran bersama.
Hampir semua desa memiliki bank sampah, sehingga pemilahan sampah dari rumah berjalan alami dan semakin berkembang menjadi kultur baru.
Dalam visitasi ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat yang sekaligus menjadi penilai, Ai Saadiyah Dwidaningsih, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap pola kerja pengelolaan sampah yang diterapkan di Ciamis.
Baginya, praktik di Ciamis mencerminkan karakter masyarakat yang konsisten menjaga kebersihan.
“Kami melihat Ciamis mampu mengelola sampah dari hulu. Yang mahal dari masyarakat Ciamis adalah kebiasaan mereka menjaga kebersihan. Tidak banyak daerah yang punya kultur seperti ini,” ungkap Ai Saadiyah.
Ia juga menambahkan bahwa pencapaian tersebut tidak terlepas dari dorongan kepemimpinan daerah.
“Semua ini tidak terjadi begitu saja. Ada kepemimpinan yang kuat dan konsisten yang mendorong perubahan,” tegasnya.
Kunjungan tim Makuta Binokasih memperkuat citra Ciamis sebagai daerah yang mampu membuktikan bahwa berbagai keterbatasan bukan hambatan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, serta berkelanjutan.
Mengandalkan kekuatan budaya warga dan kepemimpinan yang visioner, Ciamis menunjukkan bahwa kebersihan merupakan hasil pembiasaan, bukan sekadar fasilitas.
Sebelumnya, perhatian serupa datang dari pemerintah pusat. Kabupaten Ciamis menjadi fokus Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Republik Indonesia yang melakukan kunjungan kerja pada Minggu (12/10/2025).
| Aksi Maling di Ciamis Terekam CCTV, Bawa Kabur Motor Karyawan Toko, Ini Tampangnya |
|
|---|
| Demi Produk Hukum Berkualitas, Kemenkum Jabar Harmonisasi Aturan Dana Desa hingga Swalayan Ciamis |
|
|---|
| Pergerakan Tanah di Panumbangan Ciamis Sudah Sejak 2010, Warga Bertahan meski Rumah Terancam |
|
|---|
| Detik-detik Pergerakan Tanah di Jamuresi Ciamis Bikin Warga Mengungsi, Dinding Retak, Genteng Ambruk |
|
|---|
| Pergerakan Tanah Ancam Warga Sukajaya Ciamis, 18 Keluarga Pilih Mengungsi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Pertemuan-Bupati-Ciamis-Herdiat-Sunarya-dida.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.