Sewindu Kilang Pertamina Internasional, Bangun Legasi untuk Ketahanan Energi Indonesia

Memasuki usia sewindu. KPI  memantapkan posisinya sebagai perusahaan energi terdepan di Indonesia bahkan di level internasional.

Istimewa untuk Tribun Jabar
SEWINDU - Ilustrasi kilang minyak PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Memasuki usia sewindu. KPI  memantapkan posisinya sebagai perusahaan energi terdepan di Indonesia bahkan di level internasional. 

Kilang Dumai misalnya, mengembangkan inovasi yang berfokus pada optimalisasi pengolahan minyak mentah (crude oil), khususnya jenis super heavy crude yang memiliki tantangan teknis tinggi dalam proses pengolahan. 

Di selatan Pulau Jawa, Kilang Cilacap mengembangkan inovasi untuk meningkatkan unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT) agar mampu mengolah bahan baku nabati menjadi Renewable Diesel dan Sustainable Aviation Fuel (SAF).

"Di utara Pulau Jawa, Kilang Balongan mengembangkan inovasi untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi dalam proses pengisian pelumas pada peralatan berputar (rotating equipment) di lingkungan kilang,"

"Di Pulau Kalimantan, Kilang Balikpapan mengembangkan inovasi pengganti foam (busa untuk pemadam kebakaran) untuk mengurangi dampak lingkungan dalam pelatihan pemadam kebakaran dan pengujian fasilitas proteksi kebakaran,"

“Deretan inovasi itu menunjukkan bahwa peran KPI tak hanya menjadi pengelola dan operator kilang, tapi juga menjadi pelopor teknologi energi berkelanjutan,” ungkap Taufik.

Sementara itu, dalam aspek sumber daya manusia dan keselamatan kerja, KPI meluncurkan berbagai program inovatif.

Menurut Taufik, program-program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi keselamatan dan kesejahteraan pekerja dan mitra kerja. Program-program tersebut antara lain Safety Leadership Program (SLP) 4.0 yang merupakan program peningkatan budaya keselamatan kerja.

Selama 8 tahun, KPI tak hanya mengedepankan aspek bisnis, tapi juga merangkul masyarakat sekitar kilang melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini mencakup pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pelestarian lingkungan. Pada periode 2023-2024, KPI menyalurkan sekitar Rp34 miliar untuk 370 program TJSL. 

Deretan pencapaian KPI selama 8 tahun itu lantas mendapatkan penghargaan bergengsi dari sejumlah pihak. Tak hanya dari tingkat nasional, penghargaan tersebut juga datang dari level internasional.

Diantaranya adalah PROPER Emas dan Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup, Subroto Award dari Kementerian ESDM dan dua penghargaan dari Asian Downstream Summit 2025, kategori Leader of The Year dan Sustainable Technology of the Year.

“KPI juga meraih Customer Satisfaction Index dan Stakeholder Perception Index dengan kategori Baik, menunjukkan kepercayaan tinggi dari pelanggan dan pemangku kepentingan,” tambah Taufik.

Taufik juga menegaskan, semua pencapaian yang diraih KPI dalam 8 tahun terakhir merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi semua pekerja sebagai legasi KPI. Ia menegaskan, semua ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari optimisme yang akan terus digelorakan untuk terus menjaga ketahanan energi di Indonesia.

“HUT ke-8 KPI menjadi momentum untuk memperkuat sinergi, memperluas kontribusi, dan menyalakan semangat inovasi demi masa depan energi Indonesia yang berkelanjutan,” ujar Taufik. (*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved