Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

Soal Bantuan Dedi Mulyadi untuk Anak Korban Ledakan Amunisi, Camat Cibalong Garut: Masih Didata

Pemerintah Kecamatan Cibalong baru mencatat ada sekitar 12 anak dari 9 korban peledakan bahan amunisi kedaluwarsa yang bakal dibantu biaya pendidikan.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Januar Pribadi Hamel
TribunPriangan.com/Jaenal Abidin
BERI KETERANGAN - Camat Cibalong Faizal ketika memberikan keterangan soal kejadian hingga rencana pemekaran Desa Sagara di wilayahnya, Rabu (14/5/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pemerintah Kecamatan Cibalong baru mencatat ada sekitar 12 anak dari 9 korban peledakan bahan amunisi kedaluwarsa yang bakal dibantu biaya pendidikan oleh Pemprov Jabar.

Jumlah ini akan bertambah seiring waktu, karena pendataan masih berjalan yang dilakukan tiga desa asal korban meninggal atas kejadian yang terjadi pada Senin (12/5/2025).

Camat Cibalong Faizal menjelaskan, selain tuntutan bantuan pendidikan, para keluarga korban juga meminta penutupan kegiatan yang berlokasi di wilayah Desa Sagara.

"Mereka meminta adanya penutupan kegiatan dari warga korban dan kedua bantuan biaya pendidikan terhadap anak korban," ucapnya ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, di Kantor Kecamatan Cibalong, Rabu (14/5/2025).

Untuk jaminan sekolah ini menurut Faizal nantinya akan didata semuanya tidak hanya korban dari Cibalong, melainkan dua Kecamatan lain pun sama akan didata.

Baca juga: SOSOK Anjas Korban Selamat Tragedi Ledakan Amunisi di Garut, Ceritakan Ngerinya Detik-detik Kejadian

"Jaminan sekolah itu dinyatakan oleh Pemprov Jabar pada waktu pak Gubernur meninjau para korban sampai kuliah. Kalau data sementara ada 11 anak yang masih sekolah plus balita ada satu orang di tiga kecamatan," jelasnya.

Namun, Faizal menambahkan data tersebut belum seluruh dari anak korban, karena ada sebagian yang putus sekolah bakal diikutsertakan ke sekolah paket.

"Soal bantuan yang Rp 50 juta masih didata oleh pihak bjb langsung ke setiap keluarga korban, agar semuanya terakomodir dengan baik," ucap Faizal.

Ketika ditanyai soal Desa Sagara pascakejadian, Faizal menuturkan bahwa wilayah tersebut memang menjadi desa terluas dan bakal direncakan pemekaran.

Alasannya karena Desa Sagara luasnya bisa seperti 1 kecamatan di Garut kota, tentunya ini sangat luas dan perlu dimekarkan.

"Iya memang akan dimekarkan, dan ada dua Desa Sagara dan Mekarsari. Bahkan Nomor register sudah diterima tinggal menerima SK saja," kata Faizal. (*) 

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved