Dicopot, Kepala Sekolah di Purwakarta yang Wajibkan Siswa Pakai Baju Lebaran di Hari Pertama Masuk

Penulis: Deanza Falevi
Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PESAN IDUL FITRI - Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, saat menyampaikan pesan ekologis yang mendalam dalam sambutannya pada pelaksanaan Salat Idul Fitri 1446 H, yang berlangsung di depan Masjid Agung Baing Yusuf hingga Alun-Alun Kiansantang, Pesanggrahan Padjajaran, Senin (31/3/2025). Kepala SD Sawah Kulon Purwakarta yang mewajibkan siswanya mengenakan baju lebaran di hari pertama masuk sudah dicopot.

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengumumkan penonaktifan Dedi Mulyadi dari jabatannya sebagai Kepala SDN Sawahkulon.

Keputusan tersebut diambil setelah mendapat instruksi langsung dari Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, terkait kebijakan kontroversial yang diterapkan oleh Dedi.

Dedi Mulyadi sebelumnya mengeluarkan pengumuman yang mewajibkan para siswa di SDN Sawahkulon mengenakan pakaian lebaran pada hari pertama masuk sekolah setelah libur Idul Fitri. 

Kebijakan ini menuai reaksi keras karena dianggap tidak relevan dengan tujuan pendidikan.

"Yang bersangkutan (Dedi Mulyadi) sudah kami nonaktifkan. Untuk sementara, Kepala SDN Sawahkulon dijabat oleh pelaksana tugas," kata Purwanto saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Selasa (8/4/2025).

Dia menegaskan bahwa kebijakan semacam itu tidak memiliki kaitan langsung dengan kegiatan pendidikan yang seharusnya menjadi fokus utama sekolah.

Purwanto, yang akrab disapa Kang Ipung, mengingatkan agar kebijakan di sekolah tetap relevan dengan esensi pendidikan.

"Hal-hal seperti pakaian lebaran itu tidak ada relevansinya dengan kegiatan pendidikan atau silaturahmi. Jangan sampai mengeluarkan kebijakan yang justru merugikan atau membingungkan orang tua siswa," katanya.

Sementara itu, Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, yang juga memberikan instruksi untuk penonaktifan Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa kebijakan tersebut justru menimbulkan polemik. 

"Saya perintahkan Disdik Purwakarta untuk segera menonaktifkan Kepala SDN Sawahkulon. Kebijakan yang dibuatnya tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi orang tua siswa dan berpotensi menambah beban mereka," ujarnya.

Bupati yang akrab disapa Om Zein ini berharap kejadian serupa tidak terulang di sekolah-sekolah lainnya di Purwakarta, dan menekankan pentingnya kebijakan yang mengutamakan kepentingan pendidikan serta kesejahteraan masyarakat.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

Berita Terkini