Polda Jabar Miliki 'Face Recognition', Alat Canggih yang Mampu Deteksi Wajah lewat Scan Mata
Polda Jabar memiliki alat canggih bernama face recognition, teknologi yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi wajah seseorang
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Polda Jabar memiliki alat canggih bernama face recognition, teknologi yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi wajah seseorang untuk berbagai kepentingan. Salah satunya, proses penyelidikan atau pencarian tersangka dalam suatu kasus.
Alat milik Bidang sistem teknologi informasi komunikasi (TIK) Polda Jabar itu dipamerkan saat hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara ke-77, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Sabtu (1/7/2023).
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, yang hadir dalam HUT Bhayangkara ke-77 pun, mengapresiasi teknologi yang dimiliki Polda Jabar.
Baca juga: Operasi Pasar Daging Ayam Digelar Polda Jabar, Ribuan Kilo Daging Ayam Ludes Terjual Hitungan Jam
"Saya lihat tadi di standnya banyak sekali kecanggihan teknologi dalam pelayanan kepolisian, mulai dari penjinak bom, menggunakan helm yang dapat mendeteksi hanya dengan scan mata, pertolongan melalui berbagai alat-alat canggih, membanggakan sekali," ujar Ridwan Kamil.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, face recognition itu merupakan inovasi dari Polda Jabar yang dapat mengidentifikasi melalui scan mata dan wajah.
"Face Recognition itu alat identifikasi berupa kamera, memang terhubung dengan sistem data base yang ada di Polda Jabar," ujar Tompo.
Alat tersebut, kata dia, menempelkan di helm dan badan. Saat ini, face recognition dikelola oleh Bid TIK Polda Jabar dan dapat digunakan oleh fungsi-fungsi yang berkepentingan.
"Misalnya Samapta lagi berjaga di jalan atau di suatu obyek, bisa menggunakan alat itu untuk mengindentifikasi terhadap orang-orang yang ada di sekitar situ," katanya.
Tak hanya itu, face recognition pun dapat digunakan untuk pencarian orang, kemudian razia, pengamanan VIP dan unjuk rasa.
"Kegunaannya banyak. Jadi, ada dua macam satu yang menggunakan helm dan satu lagi kamera yang melekat di badan," ucapnya.
Hasil scan mata dan wajah dari kamera itu, kata dia, langsung terhubung dengan sistem data base yang ada di Polda Jabar.
Baca juga: Polda Jabar Belum Terlibat Penyelidikan Ponpes Al-Zaytun, Masih Tunggu Perintah Mabes Polri
"Setelah terekam, dalam hitungan detik mungkin langsung ke luar, karena sistemnya online dan terhubung dengan pusat data," ucapnya.
Face recognition ini pun, kata dia, bakal mendukung kerja Polisi saat melakukan pengamanan saat kampanye di Pemilu 2024.
"Alat ini digunakan untuk kepentingan masyarakat, jadi betul-betul digunakan untuk pemetaan terkait dengan potensi permasalahan yang menimbulkan gangguan kamtibmas, termasuk nanti dalam kampanye saat pemilu," katanya.
Sayangnya, alat ini baru pengadaan tahun ini sehingga belum pernah digunakan dan belum diketahui berapa persen akurasinya.
"Tahun ini pengadaannya, belum (pernah digunakan). Saya juga belum cek jumlah unitnya, harus dicek dulu," ucapnya.
Baca juga: Operasi Pasar Daging Ayam Digelar Polda Jabar, Ribuan Kilo Daging Ayam Ludes Terjual Hitungan Jam
Polda Jabar
alat canggih
Face Recognition
penyelidikan
Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil
Ibrahim Tompo
Respons Dedi Mulyadi saat 3 Bupati dan Wali Kota di Jawa Barat Izinkan Study Tour |
![]() |
---|
Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil Diduga Samarkan Status Kepemilikan Kendaraan Lewat Nama Pegawai |
![]() |
---|
Dampak Larangan Study Tour Dedi Mulyadi, Pengusaha Pariwisata di Jabar Jual Bus hingga PHK Karyawan |
![]() |
---|
Polemik Study Tour di Jabar: Wali Kota Cirebon Izinkan Study Tour agar Siswa Dapat Pengalaman Baru |
![]() |
---|
Nestapa Pengusaha Bus Pariwisata di Jabar Terpukul Larangan Study Tour, Satu Per Satu Bus Dijual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.