Deputy CEO Puji Sumedang, Paling Progresif di Ekosistem Rebana
Sumedang dinilai sebagai kabupaten yang bergerak paling cepat dan paling progresif di antara tujuh daerah dalam ekosistem Rebana.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Deputy CEO Badan Pengelola (BP) Rebana, Budhiana Kartawijaya memuji Pemerintah Kabupaten Sumedang berikut segala potensi daerah ini sebagai daerah yang paling siap dan progresif menyongsong iklim baru di pusat ekonomi Rebana.
Rebana adalah akronim dari Cirebon - Patimban - Kertajati. Rebana merupakan masa depan pusat ekonomi Jawa Barat yang berlokasi di Utara-Timur wilayah ini. Rebana meliputi tujuh kabupaten/kota yakni Cirebon, Subang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Sumedang, dan Kota Cirebon.
Pujian itu disampaikan Budhiana saat berbincang dengan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir seusai CEO Talk dalam West Java Investment Summit (WJIS), Jumat lalu.
Sumedang dinilai sebagai kabupaten yang bergerak paling cepat dan paling progresif di antara tujuh daerah dalam ekosistem Rebana.
Kawasan Rebana telah menjadi koridor ekonomi baru yang strategis bagi Provinsi Jawa Barat.
“Dipimpin Bupati Dony Ahmad Munir, Sumedang tampil sebagai kabupaten yang bukan hanya siap menyambut investasi, tetapi juga telah menyiapkan fondasi digital-infrastruktur yang kuat,” kata Budhiana Kartawijaya, dalam keterangan tertulis Pemkab Sumedang yang diterima Tribun Jabar.id, Senin (17/11/2025).
WJIS merupakan forum ekonomi tahunan yang ke-7 digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menjadi salah satu Pembicara di CEO Talks for West Java New Economic Corridor “How West Java Wins: Leveraging Trade, Technology, and Talent for Global Success.
Bupati Dony menyampaikan komitmen Sumedang yang terbuka dan antusias terhadap investor. Sumedang juga menyiapkan regulasinya dengan kemudahan berinvestasi dan pemberian insentif.Menurut Budhiana, Sumedang memiliki enam gerbang keluar di sepanjang Tol Cisumdawu, akses istimewa yang tidak dimiliki daerah lain.
“Ini menjadikan Sumedang hanya berjarak menit dari Bandung di barat dan Bandara Kertajati di timur,” katanya.
Selain itu, terang Budhiana, Sumedang memiliki ekosistem pendidikan yang subur. Kecamatan Jatinangor menjadi pusat ilmu pengetahuan, perguruan tinggi top ada di sana.
Di pusat Sumedang kota juga ada perguruan tinggi dan saat ini beberapa perguruan tinggi menjalin kerjasama dengan Pemkab Sumedang untuk membuka kampus. Perguruan tinggi melahirkan talenta muda bagi industri manufaktur, digital, dan jasa.
Di sektor infrastruktur air, Sumedang diperkuat kehadiran beberapa bendungan mulai dari Bendungan Jatigede, Cipanas di Ujungjaya dan Sadawarna di Surian.
“Bendungan Jatigede salah satu bendungan terbesar di Indonesia, yang menjadi tulang punggung air baku, pariwisata, dan energi,” katanya.
| Imar Permana, Perajin Panahan di Jatinangor, Bunuh Kakak Ipar Pakai Pisau Raut |
|
|---|
| Kasus Pembunuhan di Sumedang: Polisi Niat Periksa Kejiwaan Pelaku, Tapi Ditolak Pengacara |
|
|---|
| Motif Pria di Cipacing Sumedang Habisi Nyawa Kakak Ipar, Emosi Kakaknya Sering Di-KDRT Korban |
|
|---|
| Pertamina Patra Niaga Regional JBB Dukung Pelaksanaan Satuan Pendidikan Aman Bencana |
|
|---|
| Sekolah Seni Rakyat Longser: Dari Saung ke Kelas Model Edu Tourism yang Aman, Lucu, dan Berdaya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Bupati-Sumedang-Dony-Ahmad-Munir-saat-menjadi-pembicara-dalam-West-Java-Investment-Summit.jpg)