Bandara Husein Bandung Berpeluang Hidup Lagi Setelah Prabowo Dorong Penerbangan ke Tujuan Wisata

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, merespons arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong pembukaan penerbangan internasional.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
AKAN TERBANG - Pesawat Susi Air saat akan terbang dari Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, merespons arahan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo mendorong pembukaan penerbangan internasional langsung menuju daerah tujuan wisata di Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, merespons arahan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo mendorong pembukaan penerbangan internasional langsung menuju daerah tujuan wisata di Indonesia.

Seperti diketahui, Kota Bandung sendiri sebagai salah satu kota yang menjadi tujuan wisata dan memiliki Bandara Husein Sastranegara yang saat ini sudah tidak ada penerbangan domestik dan internasional.

Farhan mengatakan, arahan Prabowo tersebut menjadi peluang besar bagi Kota Bandung untuk menghidupkan Bandara Husein Sastranegara sebagai pintu gerbang transportasi udara lagi.

"Kita punya kesempatan lebih besar untuk memastikan Bandara Husein kembali melayani penerbangan antarpulau dan internasional. Ini akan membuka akses wisata, perdagangan, dan investasi yang lebih luas bagi Kota Bandung," ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (11/8/2025).

Atas hal tersebut, Farhan berharap Bandara Husein Sastranegara menjadi pintu gerbang internasional Kota Bandung karena akan memperkuat ekosistem industri dirgantara dan sektor pariwisata di Kota Bandung lagi.

Baca juga: Pedagang Pasar Baru Merana, Pemkot Bandung Bidik Kebangkitan Lewat Bandara Husein Sastranegara

Farhan mengatakan, pada 2019 sebelum pandemi, jumlah penumpang di Bandara Husein mencapai 3,8 juta orang per tahun, dengan satu juta penumpang berasal dari Malaysia dan Singapura.

"Hal itu harus diulang, karena memberi darah bagi wilayah ini sebagai transit oriented development (TOD). Presiden Prabowo sudah menegaskan, perkembangan ekonomi nasional harus punya akses langsung ke bandara," kata Farhan.

Menurutnya, fungsi awal Bandara Husein Sastranegara bukan hanya untuk penerbangan komersial, tetapi juga untuk air power dan pengembangan industri.

"Setelah krisis moneter, fungsi industri agak diabaikan, padahal ini aset strategis. Sebelum pesawat mendarat, yang terlihat penumpang adalah atap PTDI, kita harus pastikan itu menjadi pemandangan membanggakan, bukan kuburan," ucapnya.

Baca juga: Reaktivasi Bandara Husein Harus Terintegrasi Industri PTDI, Farhan Ingin Manfaatkan Pesawat Kecil

Dalam kesempatan tersebut, Farhan juga mengaitkan rencana pengaktifan bandara dengan armada pesawat buatan PTDI seperti N219 untuk rute pendek Bandung–Tasikmalaya, Bandung–Pangandaran, atau Bandung–Cirebon.

"Pesawat kecil ini akan memberi efisiensi dan nilai sosial yang besar. Saya bermimpi perjalanan dinas jadi jauh lebih efektif," kata Farhan.

Atas hal tersebut, kata Farhan, revitalisasi Bandara Husein Sastranegara harus terintegrasi dengan strategi pengembangan SDM dan teknologi.

"Kita ingin orang datang ke Bandung bukan hanya untuk membeli pesawat, tapi juga memahami industri dirgantara yang kita miliki," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved