Sering Mengantuk Ternyata Alarm Tubuh untuk Diabetes! Ini Penjelasannya
Jangan sepelekan bila mengalami sering mengantuk karena bisa jadi merupakan gejala terkena diabetes
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tidak jarang kita merasa mengantuk meski sudah tidur cukup. Aktivitas sehari-hari yang padat memang bisa jadi penyebabnya. Tapi kalau kantuk datang hampir setiap hari, padahal istirahat sudah cukup, waspada karena ini bisa jadi salah satu gejala awal diabetes.
Dikutip dari Medical News Today, rasa kantuk berlebihan termasuk salah satu gejala yang kerap dialami penderita diabetes, terutama saat kadar gula darah tidak stabil.
Jika gula darah terlalu tinggi, tubuh kesulitan mengubah makanan menjadi energi sehingga metabolisme melambat dan tubuh terasa lemas.
Sebaliknya, saat gula darah terlalu rendah, sel-sel tubuh kekurangan ‘bahan bakar’, yang akhirnya memicu rasa kantuk berlebihan.
Gangguan hormon insulin yang mengatur gula darah juga bisa memicu kantuk tubuh kesulitan menyalurkan energi secara optimal.
Dalam jangka panjang, komplikasi seperti kerusakan saraf (neuropati) bisa mengganggu kualitas tidur, sehingga tubuh tetap merasa lelah meskipun sudah beristirahat.
Namun, apa yang membedakan rasa kantuk karena diabetes dengan kantuk biasa?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes Mayapada Hospital Bandung, dr. Hoo Yumilia, SpPD-KEMD, FINASIM menjelaskan, mengantuk berlebihan, terutama setelah makan, dapat menjadi tanda awal diabetes, terutama bila sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kadar gula darah yang tidak stabil, disertai gejala lain seperti sering merasa haus, sering buang air kecil, nafsu makan meningkat, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, atau karena faktor keturunan diabetes di keluarga.”
Meski sering dianggap sepele, kantuk terus-menerus bisa berdampak besar bagi kesehatan.
Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat menurunkan kualitas hidup, mulai dari hilangnya fokus hingga pola makan dan aktivitas fisik yang menjadi tidak teratur.
Tak banyak yang menyadari bahwa kantuk terus-menerus, apalagi setelah makan, bisa menjadi gejala awal prediabetes atau diabetes.
Tanpa pemeriksaan dan perubahan gaya hidup, kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes, yang jika tidak dikontrol dengan baik, akan menimbulkan berbagai komplikasi serius seperti luka yang sulit sembuh, gagal ginjal, stroke, serangan jantung, hingga kebutaan.
Namun, jangan khawatir! Rasa kantuk akibat gangguan gula darah dapat dicegah dengan menerapkan pola makan seimbang, tidur yang cukup, pengelolaan gula darah dan stres, serta rutin beraktivitas fisik.
Dokter Hoo menambahkan, periksa ke dokter lebih awal penting untuk mendeteksi risiko prediabetes, diabetes, atau gangguan metabolik, agar penanganannya tepat sasaran.”
Mayapada Hospital Bandung
diabetes
mengantuk
Tribunjabar.id
Mayapada Hospital
gula darah
MyCare
Sugar Clinic
Andhika Surya Gumilar: Sekjen Baru akan Bawa Gerindra Makin Solid |
![]() |
---|
IRIJ Tawarkan Skema Pembiayaan Pendidikan Berbasis Penempatan Kerja ke Jepang |
![]() |
---|
Santosa Hospital Bandung Central Edukasi Publik Lewat Seminar Jantung |
![]() |
---|
Tempayan Hadirkan Kuliner Khas Indonesia dengan Jejak Rasa Baru |
![]() |
---|
Digitalisasi Jadi Tantangan dan Peluang Baru bagi Industri Ritel dan UMKM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.