Manajemen Pertahanan Global: Belajar dari Devil’s Interval
Dunia tidak sedang menuju harmoni; dunia sedang bermain dalam skala disonan. Tugas kita bukan menolak perubahan, tetapi mengelolanya.
Menerapkan pendekatan sistemik dan adaptif. Tidak semua ancaman bisa dihadapi dengan pendekatan linier. Kita perlu membangun skenario, simulasi, dan sistem berpikir kompleks untuk memahami bagaimana satu ketegangan kecil bisa mengakibatkan cascade effects di ranah pertahanan, ekonomi, sosial, dan digital. Ini sejalan dengan pendekatan Peter Senge dalam The Fifth Discipline (1990) tentang pentingnya systems thinking dalam menghadapi kompleksitas.
Mengintegrasikan teknologi non-konvensional. Tritone dulunya ditolak karena tidak sesuai teori lama. Demikian pula dengan AI, quantum, atau teknologi biotek, yang sering kali dipinggirkan dalam doktrin militer klasik. Manajemen pertahanan masa depan harus berani membuka diri terhadap “nada-nada baru” teknologi.
Data dari McKinsey Global Institute (2024) menunjukkan bahwa AI dan teknologi siber akan mendominasi 60% kebutuhan sistem pertahanan global dalam dekade berikutnya. Namun negara-negara berkembang belum menyusun peta jalan pertahanan digital secara menyeluruh.
Menyelaraskan Strategi dan Ukuran: Pentingnya Laboratorium Pengukur Pertahanan Negara (LabKurhanneg)
Dalam menghadapi dunia yang penuh disonansi strategis, satu kelemahan besar yang sering tidak kita sadari adalah tidak adanya sistem pengukuran yang presisi terhadap kinerja dan kesiapan pertahanan negara secara holistik. Kita sering terpaku pada narasi, tanpa metrik. Kita memiliki strategi, tetapi minim instrumen pengukur keberhasilannya.
Untuk itulah penting dibentuk Laboratorium Pengukur Pertahanan Negara (LabKurhanneg) di Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) sebagai pusat evaluasi, kalibrasi, dan validasi strategi pertahanan nasional. Unhan merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang secara resmi mendapat mandat negara untuk mengembangkan ilmu pertahanan.
Lingkungan akademiknya yang multimatral, terdiri dari mahasiswa S2 dan S3 dari TNI, Polri, ASN strategis, serta mitra internasional, menjadikannya lokasi ideal bagi riset terapan dan pengembangan indikator strategis.
Sebagai institusi di bawah Kementerian Pertahanan, Unhan memiliki akses langsung terhadap data, doktrin militer, dan kebijakan strategis nasional, serta dapat berperan sebagai laboratorium kebijakan melalui evaluasi efektivitas kurikulum pertahanan yang sedang berjalan.
Kehadiran LabKurhanneg di Unhan RI juga akan memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi strategis berbasis ilmu pengetahuan, menjadikan bangsa ini tidak hanya tangguh secara militer, tetapi juga unggul dalam kecerdasan strategis dan etika pertahanan.
Fungsi Strategis LabKurhanneg antara lain:
Deteksi Dini Disonansi Sistemik. Mengidentifikasi sejak dini berbagai bentuk ketidakseimbangan atau kelemahan dalam sistem pertahanan nasional, baik dari sisi struktural, operasional, maupun ideologis.
Pengembangan Indikator Pertahanan. Menyusun indikator kuantitatif dan kualitatif untuk mengukur ketahanan dan kesiapan pertahanan secara menyeluruh, termasuk aspek militer, non-militer, serta sosial budaya.
Integrasi Data, Doktrin, dan Kebijakan. Menyatukan data empirik dari lapangan dengan doktrin militer dan arah kebijakan strategis agar keputusan yang diambil berbasis pada realitas objektif dan terukur.
Evaluasi Kurikulum Pertahanan. Menjadi instrumen penguji efektivitas kurikulum pendidikan pertahanan di Unhan RI agar selaras dengan dinamika ancaman aktual dan kebutuhan masa depan.
Kalibrasi Kesiapan Strategis Nasional. Memberikan umpan balik dan rekomendasi berbasis data untuk menyempurnakan strategi pertahanan nasional secara berkelanjutan dan adaptif.
Mengenal LMKN, Badan Non-APN Ditunjuk Pemerintah untuk Tarik Royalti, Cara Kerja hingga Strukturnya |
![]() |
---|
Datangi Sirnaresmi, Mahasiswa Unhan Kaji Praktik Pertahanan Nirmiliter Berbasis Kearifan Lokal |
![]() |
---|
Ancaman AI Lebih Berbahaya dari Senjata Nuklir |
![]() |
---|
Dukung Kemandirian Industri Pertahanan, Presiden Prabowo Kunjungi Booth Defend ID |
![]() |
---|
Menhan dan Menkeu Kunjungan Kerja ke Nduga Papua, Sri Mulyani Pakai Rompi Anti Peluru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.