SOSOK Fajar Adrianto, Putra Bandung yang Gugur Dalam Kecelakaan Pesawat di Bogor, Mantan Kadispenau

Mantan Kepala Dinas Penerangan TNI (AU) atau Kadispenau, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adrianto, gugur dalam insiden jatuhnya pesawat.

Editor: Giri
wikipedia
MENINGGAL DUNIA - Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto saat masih menerbangkan pesawat tempur F-16. Ia gugur dalam kecelakaan pesawat latih FASI di Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 3 Agustus 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Mantan Kepala Dinas Penerangan TNI (AU) atau Kadispenau, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adrianto, gugur dalam insiden jatuhnya pesawat latih milik TNI AU.

Peristiwa nahas itu terjadi di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Minggu (3/8/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. 

Fajar menerbangkan pesawat Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan registrasi PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, pukul 09.08 WIB. Misinya adalah latihan profisiensi. 

Pesawat itu hilang kontak pada pukul 09.19 WIB. Pesawat ditemukan jatuh di ladang dekat TPU Astana, Desa Benteng, Ciampea.

Marsma Fajar bertindak sebagai pilot, didampingi Roni sebagai co-pilot. 

Keduanya langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, di area Lanud ATS. Fajar dinyatakan meninggal dunia setibanya di rumah sakit, sementara Roni mengalami luka berat dan masih dirawat intensif.

Marsma Fajar adalah perwira tinggi TNI AU kelahiran Bandung, Jawa Barat, 20 Juni 1970.

Ia merupakan pejabat TNI Angkatan Udara yang kini tercatat mengemban amanah sebagai Kapoksahli Kodiklatau.

Baca juga: Indonesia Resmi Tandatangani Kontrak 48 Unit Pesawat Tempur Generasi Kelima KAAN dengan Turki

Sebelumnya, sejumlah jabatan strategis pernah diduduki oleh Fajar di antaranya Kepala Pusat Potensi Dirgantara TNI AU, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), dan Komandan Lanud Manuhua, Biak Papua.

Semasa menjabat sebagai Kadispenau, Fajar bukanlah orang asing bagi kalangan wartawan.

Selain itu, alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1992 dari Korps Penerbang itu juga tercatat merupakan pernah menjadi penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon yang memiliki call-sign 'Red Wolf'.

Fajar juga tercatat pernah mengemban jabatan sebagai komandan Skadron 3 Lanud Iswahyudi dari 2007 sampai 2010.

Dia juga tercatat meraih sejumlah bintang dan tanda jasa kehormatan di antaranya Bintang Dharma Yudha Nararya dan Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya.

Kadispenau saat ini, Marsma I Nyoman Suadnyana, mengatakan, Fajar merupakan penerbang jet tempur F-16, salah satu jet tempur produksi Amerika Serikat (AS).

“(Marsma Fajar) penerbang tempur F-16 dengan call sign ‘Red Wolf’,” ujar Suadnyana, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/8/2025).

Baca juga: Momen Ridwan Kamil Terlibat Debat dengan Petugas Bandara Ngurah Rai Bali, Pesawat Batal Terbang

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved