Indonesia Resmi Tandatangani Kontrak 48 Unit Pesawat Tempur Generasi Kelima KAAN dengan Turki

Kementerian Pertahanan resmi menandatangani kontrak pengadaan 48 unit pesawat tempur generasi kelima KAAN dengan Turki baru-baru ini.

Tribunnews.com/Gita Irawan
PENGADAAN PESAWAT TEMPUR - Gubernur Lemhannas RI, TB Ace Hasan Syadzily, usai Seminar Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) 68 Lemhannas RI di Gedung Pancagatra Lemhannas RI Jakarta pada Selasa (29/7/2025). Kementerian Pertahanan resmi  menandatangani kontrak pengadaan 48 unit pesawat tempur generasi kelima KAAN dengan Turki baru-baru ini. 

TRIBUNJABAR.ID- Kementerian Pertahanan resmi  menandatangani kontrak pengadaan 48 unit pesawat tempur generasi kelima KAAN dengan Turki baru-baru ini.

Menurut Gubernur Lemhannas, TB Ace Hasan Syadzily, pengadaan alutsista (alat utama sistem persenjataan) tersebut perlu sebagai upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara.

Ia mengatakan salah satu program prioritas cepat Presiden Prabowo Subianto adalah memperkuat alutsista dalam upaya untuk menjaga kedaulatan negara.

"Karena kebutuhan akan adanya sistem pertahanan negara yang didukung oleh modernisasi alat-alat pertahanan negara salah satunya termasuk misalnya pesawat yang dipesan atau dibeli dari negara-negara sahabat itu harus dilihat dari upaya kita untuk menjaga kedaulatan negara kita," 

"Dalam kaitan itu kita tahu bahwa Bapak Presiden memiliki perhatian serius terhadap upaya kita untuk memperkuat ketahanan dan pertahanan kedaulatan negara kita dan memastikan bahwa tidak ada sejengkal pun dari tanah air Indonesia yang bisa direbut oleh negara lain atau kekuatan lain, dan salah satunya adalah dengan memperkuat dan melakukan modernisasi terhadap alutsista kita," ujar Ace usai Seminar Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) 68 Lemhannas RI di Gedung Pancagatra Lemhannas RI Jakarta pada Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Vietnam Tantang Timnas Indonesia di Final Piala AFF U-23 2025, 2 Rekor Menanti Garuda Muda

Sementara itu Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas menjelaskan kontrak pengadaan 48 unit pesawat tempur KAAN produksi Turki tersebut ditandatangani dalam rangkaian pameran pertahanan internasional (IDEF) 2025 di Istanbul, Turki pada Sabtu (26/7/2025).

Dia juga menjelaskan momen tersebut menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat pengembangan teknologi bersama, dan membangun kapasitas industri pertahanan di Indonesia.

"Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Government-to-Government (G2G) yang telah ditandatangani sebelumnya pada 11 Juni 2025," kata Frega saat dikonfirmasi Senin (28/7/2025).

Melalui kontrak ini, lanjut Frega, Indonesia tidak hanya memperoleh alutsista berteknologi tinggi, tetapi juga mendapatkan peluang besar dalam pengembangan kapasitas industri pertahanan dalam negeri.

Dia juga mengatakan basis industri lokal yang akan dibentuk di Indonesia diharapkan menjadi bukti nyata dari kemitraan yang saling menguntungkan dan berlandaskan pada persahabatan.

"Kolaborasi antara Indonesia dan Turki di bidang pertahanan ini menunjukkan eratnya hubungan bilateral kedua negara, tidak hanya diplomasi pertahanan, tetapi juga transfer teknologi dan peningkatan kemandirian industri pertahanan nasional," pungkasnya.

Informasi dihimpun, pesawat tempur KAAN adalah pesawat tempur generasi kelima yang memiliki teknologi stealth atau siluman sehingga sulit untuk dideteksi oleh radar, sensor inframerah, atau sensor lainnya. 

Dilansir dari Kompas.com, menurut media setempat, nilai kontrak tersebuf mencapai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp162 triliun. (*) 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gubernur Lemhannas: Pengadaan 48 Pesawat Tempur dari Turki Sebagai Upaya Menjaga Kedaulatan Negara

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved