Angkot Pintar akan Mengaspal di Bandung, Supir Angkot Beri Tanggapan
Angkot pintar ini diberi nama Angklung MBS S142 yaitu angkot listrik yang siap mengaspal di jalanan Kota Bandung.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung sedang mematangkan rencana menghadirkan angkot pintar berbasis teknologi yang ditargetkan mulai diterapkan pada tahun 2026.
Angkot pintar ini digadang-gadang menjadi solusi transportasi yang lebih efisien, nyaman, serta ramah lingkungan, dengan mengintegrasikan angkutan kota (angkot) eksisting ke dalam sistem berbasis teknologi terkoneksi.
Program ini akan menghubungkan angkot dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT) dan menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini belum terlayani transportasi umum secara optimal, termasuk sejumlah sekolah.
Angkot pintar ini diberi nama Angklung MBS S142 yaitu angkot listrik yang siap mengaspal di jalanan Kota Bandung.
Berbentuk kotak seperti minibus ini mampu menampung 15 penumpang dan memiliki fasilitas yang lebih nyaman.
Menurut rencana, angkot-angkot lama akan direvitalisasi agar lebih aman, efisien, dan tidak lagi menyebabkan kemacetan karena ngetem atau parkir sembarangan.
Supir angkot jurusan Kebon Kalapa, Diky mengatakan dirinya sama sekali belum tahu akan adanya angkot pintar ini akan segera hadir di jalanan.
“Belum ada sosialisasi juga ke kita. Kalau sampai beneran mau direalisasikan, ya pasti harus rapat dulu sama juragan (pemilik angkot) dan pengurus. Tapi saya yakin banyak yang bakal nolak,” kata Diky saat ditemui di Terminal Kebon Kalapa, Kamis (1/8/2025).
Ia merasa Pemkot Bandung terlalu terburu-buru dan kurang melibatkan para pelaku utama angkutan kota.
Bagi para sopir, perubahan sistem yang melibatkan teknologi digital bukanlah hal sederhana. ‘Selain urusan teknis, ada pula soal penghidupan sehari-hari yang terancam.
Diky mengatakan dengan munculnya layanan transportasi berbasis online, supir angkot sudah kehilangan banyak penumpangnya.
Apalagi jika angkot pintar ini hadir dan penumpang semakin beralih tidak menggunakan angkot tradisional.
“Padahal angkot itu sudah ada dari sebelum saya lahir. Sekarang juga masih banyak yang pakai, terutama anak-anak sekolah dan ibu-ibu yang nggak ngerti pakai HP. Kalau diganti angkot pintar yang pakai aplikasi segala, terus mereka gimana?” katanya.
Menurut Diky, pemerintah sebaiknya mempertimbangkan kenyataan bahwa tidak semua lapisan masyarakat melek digital. Ia bahkan seringkali mendengar kelughan penumpang yang kesulitan saat naik transportasi umum berbasis kartu.
Diky mengungkapkan jika pemerintah selalu melihat pada kalangan atas, tanpa memperhitungkan kondisi masyarakat bawah yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar.
“Masyarakat kecil mah udah bodo, dibodoh-bodohin terus. Cari uang susah, makan susah. Sekarang disuruh belajar pake HP segala. Banyak sopir juga nggak punya SIM, apalagi ngerti teknologi,” ucapnya.
Ia menyayangkan anggapan bahwa angkot menjadi biang kemacetan.
“Yang bikin macet itu justru ya karena kendaraan kendaraan pribadi yang bertambah, tapi angkot yang disalahin terus,” katanya kesal.
Para sopir juga menyebut bahwa selama ini mereka justru menjadi alternatif termurah dan paling mudah dijangkau oleh pelajar maupun masyarakat miskin.
“Anak SD kadang cuma ngasih Rp1.000, Rp2.000, ya kita terima, yang penting dia bisa sampai. Kalau udah pakai sistem kartu dan aplikasi, ya mana bisa?” ujar Diky.
Diky berharap pemerintah tidak hanya fokus pada teknologi tetapi melihat kesiapan semua lapisan warga untuk beradaptasi dengan sistem baru.
Dedi Mulyadi Bongkar 2 Ciri Utama Kemiskinan di Jabar: Hawa Orang Miskin Lapar Terus |
![]() |
---|
Minta Masyarakat Prioritaskan Rumah, Dedi Mulyadi: Jangan Dulu Kredit Motor kalau Belum Punya Rumah |
![]() |
---|
GIIAS Bandung 2025, Perkuat Posisi Strategis Jabar dalam Industri Otomotif Nasional |
![]() |
---|
Jadwal BTS Movie Weeks di Bioskop Kota Bandung, Ada 4 Film Konser, Harga Tiket Mulai Rp200 Ribu |
![]() |
---|
Silaturahmi Universitas Widyatama dan Tribun Jabar, Rektor Ceritakan Kampus Berdampak dan Media |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.